kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Informasinya selalu berubah, ini 5 hal terbaru tentang Covid-19 pada Mei 2021


Kamis, 03 Juni 2021 / 06:25 WIB
Informasinya selalu berubah, ini 5 hal terbaru tentang Covid-19 pada Mei 2021
ILUSTRASI. Apa yang kita ketahui tentang Covid-19 tampaknya selalu berubah dari menit ke menit.


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Apa yang kita ketahui tentang Covid-19 tampaknya selalu berubah dari menit ke menit.

Hal tersebut dapat dimengerti, mengingat skala pandemi yang sangat besar. Saat ini, lebih dari 170 juta kasus telah dikonfirmasi di seluruh dunia. Meski dunia telah mengalami pandemi selama satu tahun lebih, namun penanganan soal virus dan cara untuk mengatasinya masih relatif baru di dunia medis. Alhasil, para peneliti terus belajar.

Diberitakan Huffpost.com, jumlah informasi di luar sana tentang virus corona cukup memusingkan. Sulit untuk melacak apa yang diketahui, informasi apa yang mitos, dan panduan apa yang harus kita ikuti. 

Inilah lima hal baru terpenting yang diketahui tentang Covid-19 di bulan Mei:

Baca Juga: Prancis akan melakukan vaksinasi Covid-19 untuk remaja mulai 15 Juni

1. Vaksin Pfizer aman dan efektif untuk anak-anak berusia 12 tahun ke atas

Bisa dibilang berita terbesar terkait virus corona dari bulan Mei adalah keputusan Food and Drug Administration (FDA) untuk memperluas otorisasi penggunaan darurat vaksin Pfizer-BioNTech untuk anak-anak usia 12 hingga 15 tahun di Amerika Serikat. 

The New York Times melaporkan pada pekan lalu, hanya dalam waktu dua minggu setelah persetujuan datang, sekitar 2,5 juta orang menyingsingkan lengan baju mereka untuk mendapatkan suntikan pertama mereka.

Baca Juga: Sah untuk penggunaan darurat, ini efikasi vaksin Sinovac menurut WHO

Lonjakan jumlah remaja yang divaksinasi itu memiliki implikasi mendalam bagi anak-anak dan keluarga mereka. Mereka tidak hanya jauh lebih kecil kemungkinannya untuk terinfeksi Covid-19, mereka juga dapat kembali ke rutinitas lama mereka. 

"Anak-anak yang divaksinasi harus lebih bebas untuk bersosialisasi, bepergian, bertemu teman, bernyanyi dalam paduan suara, bermain olahraga kontak tinggi, dan secara keseluruhan kembali normal," jelas dokter anak Kelly Fradin kepada HuffPost.




TERBARU

[X]
×