kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inggris, jadi negara pertama yang setujui Monulpiravir jadi obat Covid-19


Kamis, 04 November 2021 / 20:28 WIB
Inggris, jadi negara pertama yang setujui Monulpiravir jadi obat Covid-19
ILUSTRASI. FILE PHOTO: The logo of Merck is pictured in this illustration photograph in Cardiff, California April 26, 2016. REUTERS/Mike Blake/Illustration/File Photo GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD - SEARCH GLOBAL BUSINESS 15 MAY FOR ALL IMAGES


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Inggris menjadi negara pertama yang mengeluarkan persetujuan Molnupiravir menjadi obat bagi pasein corona atau Covid-19.  
Molnupiravir adalah obat yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi Merck & Co dan Ridgeback Biotherapeutics dan diyakini bekerja efektif bagi pasein Covid-19. 

Di Inggris, Molnupiravir akan menggunakan merek Lagevrio.

Badan Pengawas Obat dan Produk Kesehatan Inggris  atau The Medicines and Healthcare products Regulatory Agency (MHRA) sudah mengeluarkan  rekomendasikan molnupiravir untuk dikonsumsi segera usai terkonfirmasi positif COVID-19 dan mengonsumsi selama lima hari sejak munculnya gejala.

"Hari ini merupakan hari bersejarah untuk Inggris. Inggris menjadi negara pertama di dunia yang menyetujui obat antivirus COVID-19 yang dapat dikonsumsi di rumah," ujar Menteri Kesehatan Sajid Javid, dikutip dari situs resmi pemerintah Inggris gov.uk. 

Baca Juga: Pemerintah Tunggu Hasil Uji Klinis Obat Molnupiravir

Dikutip dari Reuters, molnupiravir menjadi obat oral antivirus COVID-19 pertama yang mendapat persetujuan beredar di pasar.

Obat ini juga kemungkinan besar akan mendapat lampu hijau dari Amerika Serikat. 

Penasihat di Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (US Food and Drug Administration, FDA) dikabarkan akan bertemu bulan ini, untuk mendiskusikan penggunaan molnupiravir 

Obat-obat antivirus, seperti molnupiravir, bekerja dengan cara mengurangi kemampuan virus dalam memperbanyak diri. Ujungnya obat ini bisa memperlambat laju penyakit dalam tubuh.

Molnupiravir, atau Lagevrio juga diklaim  efektif menurunkan risiko rawat inap dan kematian pada pasien COVID-19 gejala ringan dan sedang. Penurunan risikonya mencapai 50%.

Di Indonesia, seperti kata Menkes Budi Gunadi Sadikin, Molnupiravir akan didatangkan ke Indonesia pada Desember untuk mengantisipasi lonjakan pasien Covid. 

Lantas, bagaimana cara kerja obat covid-19 Molnupiravir ini?

Cara kerja Molnupiravir

Seorang pasien dinyatakan positif mengidap Covid-19, dia bisa mulai mengonsumsi Molnupiravir ukuran 200 miligram.

Konsumsi monulpiravir bisa dilakukan dua kali sehari, masing-masing menghabiskan empat kapsul, atau total delapan kapsul per hari.

Periode pengobatan selama lima hari.  Ini artinya si pasien harus mengonsumsi total 40 pil Molnupiravir agar obat ini bisa efektif.

Sanjaya Senanayake, dokter spesialis penyakit menular dan profesor kedokteran di Australian National University Medical School menyebut, berbeda dengan vaksin yang berfungsi untuk meningkatkan sistem kekebalan dalam tubuh, Molnupiravir mencegah virus berkembang biak.

"Gampangnya, obat ini membuat si virus melahirkan bayi-bayi yang tidak sehat," ujarnya.

Uji klinis tahap tiga awal bulan ini melibatkan lebih dari 700 pasien Covid-19 yang belum pernah divaksin. Para partisipan dibagi antara mereka yang mendapat Molnupiravir dengan mereka yang diberi kapsul bohongan atau placebo.

Dalam waktu 29 hari, delapan dari kelompok penerima placebo meninggal, sementara tidak ada satu korban jiwa pun di antara pasien Covid-19 penerima Molnupiravir.

Wendy Holman, CEO di Ridgeback Biotherapeutics yang ikut dalam pengembangan obat ini, mengatakan bahwa hasil uji klinis sangat menggembirakan karena memberi peluang untuk bisa mengendalikan pandemi.

"Kita sangat butuh obat antivirus yang bisa diminum di rumah dan mencegah para pengidap Covid-19 ke rumah sakit," kata Holman.

Para pakar juga sepakat bahwa obat ini sangat menjanjikan. Orang yang dinyatakan positif terinfeksi tidak perlu menunggu sampai sakit parah, tetapi bisa langsung mengonsumsi obat antivirus begitu hasil diagnosa didapat.

Karena bisa diminum di rumah, obat ini juga membantu mengurangi tekanan pada rumah sakit agar bisa fokus merawat pasien yang lebih parah.
"Mendapat tablet ini jauh lebih mudah, jadi ini menjadi penentu," kata Senanayake.

Harga Molnupiravir

Informasi yang beredar, obat ini dibanderol seharga US$ 700 untuk satu siklus terapi. Ini setara dengan Rp 9,94 juta dengan kurs Rp 14.200 per dollar. 
Harapannya, Molnupiravir segera menjadi obat generik dengan harga lebih murah alias generik. Hanya saja, hingga kini Merck belum mengeluarkan secara resmi harda Monulpiravir.

Pengembangan molnupiravir oleh Merk mendapat dukungan dana hingga US$ 120 juta dari  The Bill & Melinda Gates Foundation. 

Gates Foundation bahkan sudah menunjukan komitmen pendanaan agar Molnupiravir menjadi obat generik. Mereka bahkan telah meminta delapan produsen obat India yang telah dilisensi Merck untuk memproduksi obat generik, untuk mengirimkan proposal. 

Beberapa di antaranya yakni Aurobindo Pharma, Cipla Ltd, Dr. Reddy's Labs, Emcure Pharmaceuticals, Hetero Labs, Sun Pharmaceuticals dan Torrent Pharmaceuticals.




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×