kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inggris: Rusia & China Ancam Ciptakan Bahaya dan Kekacauan Global


Selasa, 14 Maret 2023 / 06:56 WIB
Inggris: Rusia & China Ancam Ciptakan Bahaya dan Kekacauan Global
ILUSTRASI. Inggris menyebut China mewakili tantangan yang menentukan zaman bagi tatanan dunia. REUTERS/Tom Nicholson


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SAN DIEGO. Dalam pembaruan kerangka kebijakan luar negerinya yang diterbitkan pada Senin (13/3/2023), Inggris menyebut China mewakili "tantangan yang menentukan zaman" bagi tatanan dunia. Disebutkan pula bahwa keamanan Inggris bergantung pada hasil perang Ukraina.

Mengutip Reuters, pemerintah Inggris memperingatkan kemitraan Tiongkok yang semakin dalam dengan Rusia, dan kerjasama Moskow yang berkembang dengan Iran setelah invasi ke Ukraina.

Baru pertama kali dirilis dua tahun lalu, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan Tinjauan Terintegrasi Inggris (IR) telah diperbarui untuk memperhitungkan peristiwa, dengan pengerasan bahasa dan posisi terhadap Beijing dan Moskow.

Tetapi keputusan untuk tetap tidak menggambarkan China sebagai ancaman kemungkinan akan mengecewakan banyak pihak di Partai Konservatif pimpinan Sunak.

"Apa yang tidak dapat diramalkan sepenuhnya pada tahun 2021 adalah laju perubahan geopolitik dan sejauh mana dampaknya terhadap Inggris dan rakyat kita," tulis Sunak dalam kata pengantar IR.

Dia menambahkan, “Sejak saat itu, invasi ilegal Rusia ke Ukraina, mempersenjatai pasokan energi dan makanan serta retorika nuklir yang tidak bertanggung jawab, dikombinasikan dengan sikap China yang lebih agresif di Laut China Selatan dan Selat Taiwan, mengancam untuk menciptakan dunia yang ditentukan oleh bahaya, kekacauan, dan perpecahan."

Baca Juga: Xi Jinping Merencanakan Kunjungan ke Rusia Paling Cepat Minggu Depan

Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly mengatakan kepada parlemen pada hari Senin bahwa ukuran dan signifikansi China menghubungkannya "dengan hampir setiap masalah global".

"Kita tidak bisa buta terhadap perilaku militer dan ekonomi Partai Komunis China yang semakin agresif, termasuk memicu ketegangan di Selat Taiwan," katanya.

Pernyataan tersebut bertepatan dengan kunjungan Sunak ke San Diego untuk menyetujui langkah selanjutnya dalam perjanjian pertahanan penting, AUKUS, dengan Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese.

Dari pengeluaran pertahanan ekstra Inggris, £3 miliar akan digunakan untuk proyek nuklir, termasuk bantuan bagi Australia untuk membangun kapal selam bertenaga nuklir untuk pertama kalinya, sebagai bagian dari upaya melawan China di Indo-Pasifik.

Baca Juga: 6 Fakta Penting Rudal Hipersonik Kinzhal Milik Rusia yang Ditembakkan ke Ukraina

Ketika pertama kali diterbitkan pada tahun 2021, Tinjauan Terintegrasi menggambarkan China sebagai "pesaing sistemik" - sebuah istilah yang dikatakan oleh beberapa pihak adalah omong kosong.

"Tiongkok di bawah Partai Komunis Tiongkok menimbulkan tantangan yang menentukan zaman dan sistemik dengan implikasi untuk hampir setiap bidang kebijakan pemerintah dan kehidupan sehari-hari rakyat Inggris," kata dokumen yang diperbarui itu.

“Mereka telah mengejar modernisasi militer yang cepat dan buram dengan investasi baru yang besar, memiliterisasi pulau-pulau yang disengketakan di Laut China Selatan, dan menolak untuk meninggalkan penggunaan kekuatan untuk mencapai tujuannya terkait dengan Taiwan.”

Meski diuraikan bahwa Inggris akan meningkatkan perlindungan keamanan nasionalnya dan meningkatkan kerja sama dengan mitra di kawasan itu, pemerintah Inggris mengatakan preferensinya untuk tetap menjalin kerja sama dengan Beijing.

"Tapi kami percaya bahwa ini akan tergantung pada pilihan yang dibuat China, dan akan menjadi lebih sulit jika kecenderungan ke arah otoritarianisme dan ketegasan yang lebih besar di luar negeri terus berlanjut," katanya.

Baca Juga: Rusia Porak Porandakan Ukraina dengan Rudal Hipersonik Kinzhal

Ancaman Rusia

Sambil mengatakan ketegangan di Indo-Pasifik dapat menimbulkan konsekuensi global yang lebih besar daripada konflik di Ukraina, Inggris mengatakan Rusia masih tetap menjadi ancaman paling akut.

"Apa yang telah berubah adalah keamanan kolektif kita sekarang secara intrinsik terkait dengan hasil konflik di Ukraina," tambah IR.

Inggris dan negara-negara Barat lainnya telah meningkatkan bantuan militer mereka ntuk Ukraina tahun ini, dengan berjanji akan mengirimkan tank dan kendaraan lapis baja, serta senjata jarak jauh.

Di sisi lain, mereka telah menyatakan keprihatinan atas dukungan untuk Rusia yang berpotensi ditawarkan oleh China dan Iran.

“Kemitraan China yang semakin dalam dengan Rusia dan peningkatan kerja sama Rusia dengan Iran setelah invasi ke Ukraina adalah dua perkembangan yang menjadi perhatian khusus,” kata IR.




TERBARU

[X]
×