Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Inggris mengumumkan akan menandatangani kesepakatan dengan Amerika Serikat untuk memperkuat kerja sama dalam pengembangan tenaga nuklir.
Penandatanganan dilakukan saat kunjungan kenegaraan Presiden AS Donald Trump ke London pekan ini, dengan tujuan mempercepat proyek baru dan mengamankan investasi di sektor energi nuklir.
Inggris saat ini tengah melakukan dorongan besar untuk memperluas kapasitas tenaga nuklir.
Pemerintah berkomitmen menanamkan 14 miliar poundsterling (US$19 miliar) untuk pembangunan pembangkit baru di Sizewell C, serta mendorong rencana unit Rolls-Royce untuk membangun reaktor modular kecil (SMR) pertama di Inggris.
Baca Juga: IMF: Ekonomi AS Tertekan, Permintaan Turun dan Pertumbuhan Lapangan Kerja Melambat
Proyek dan Investasi Utama
Dalam kunjungan dua hari ini, Trump dan Perdana Menteri Keir Starmer akan mengumumkan berbagai proyek kerja sama, termasuk:
-
X-Energy (AS) & Centrica (Inggris): Rencana pembangunan hingga 12 reaktor modular canggih di timur laut Inggris.
-
Holtec International (AS), EDF (Prancis), dan Tritax: Investasi senilai 11 miliar poundsterling ($15 miliar) untuk mengembangkan pusat data canggih berbasis SMR di bekas PLTU Cottam, Inggris tengah.
-
Rolls-Royce: Memasuki proses regulasi di AS untuk SMR, membuka peluang investasi dan lapangan kerja baru.
-
Urenco (Inggris): Menyepakati pasokan uranium rendah yang diperkaya untuk pasar AS.
Manfaat Ekonomi dan Energi
Starmer menyebut komitmen ini sebagai langkah menuju “era emas energi nuklir”, yang dalam jangka panjang akan membantu menekan tagihan rumah tangga.
Baca Juga: Trump Minta Bantuan Eropa Tekan Rusia
Sementara itu, Menteri Energi AS Chris Wright menegaskan bahwa kerja sama ini akan membuka akses komersial lebih luas di kedua negara.
Salah satu poin penting adalah kesepakatan harmonisasi regulasi: jika sebuah reaktor lulus uji keselamatan di salah satu negara, hasilnya dapat digunakan oleh negara mitra. Hal ini diperkirakan memangkas waktu perizinan dari 3–4 tahun menjadi sekitar 2 tahun.
Dampak Lokal dan Global
CEO Centrica, Chris O’Shea, menyatakan bahwa kolaborasi dengan X-Energy akan membangun sistem energi yang tangguh, terjangkau, dan rendah karbon. Sementara CEO X-Energy, J. Clay Sell, menilai Hartlepool sebagai lokasi ideal karena memiliki tenaga kerja berpengalaman dan infrastruktur pendukung.
Dari sisi lapangan kerja, Ketua Holtec, Kris Singh, menegaskan proyek dengan EDF akan menciptakan ribuan pekerjaan baru, sementara CEO EDF Inggris, Simone Rossi, menekankan bahwa proyek tersebut akan memperkuat keamanan energi nasional.