Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tri Adi
Menjalankan bisnis yang memang menjadi keahliannya adalah jalan Kathy Fields. Dia menciptakan sistem perawatan kulit revolusioner bersama salah satu sahabatnya, yakni Katie Rodan. Ide tersebut muncul karena Fields melihat perkembangan dunia dermatologi selama ini berjalan stagnan. Namun membutuhkan waktu, karena Fields dan Rodan sama-sama sibuk dengan praktik sebagai dermatolog. Selain itu, mereka juga membutuhkan riset yang mendalam.
Pada September 2015 puluhan ribu wanita berdandan glamor memenuhi Austin Convention Center. Sorotan lampu disko menjadikan suasana di ruangan tersebut semakin meriah. Mereka kala itu menunggu kehadiran dua bos Rodan+Fields, perusahaan perawatan wajah nomor wahid di Amerika. Lampu meredup lantas seketika Kathy Fields dan Katie Rodan muncul di tengah panggung memakai gaun kulit berwarna hitam yang memantulkan cahaya lampu disko.
Wrinkle warrior, are you ready to change the game, teriak keduanya yang disambut sorak sorai para peserta. Ini adalah pertemuan antara perusahaan dan pelanggan Rodan+Fields yang kerap digelar tahunan oleh perusahaan itu. Fields dan Rodan memang berhasil membawa perusahaannya menjadi salah satu perusahaan perawatan wajah terkemuka bukan hanya di Amerika Serikat (AS), melainkan di dunia.
Namun, ikhtiar tersebut tak instan. Tidak banyak informasi mengenai latar belakang keluarga Fields. Yang jelas wanita kelahiran tahun 1958 ini diketahui menempuh beberapa studi. Misalnya ia menjalankan pendidikan di Northsestern University kemudian melanjutkan studi di University of Florida dan mendapat gelar sarjana di bidang neurobiologi. Ia juga kemudian melanjutkan studi master di University of Miami Scholl of Medicine dan mengambil lisensi sebagai dermatolog di Stanford University School of Medicine.
Lulus dari Stanford pada 1987, Fields kemudian memulai berpraktik menjadi dermatolog di San Fransisco. Cakupan praktik Fields adalah dermatologi medis mencakup perawatan gangguan kulit, rambut, dan kuku, termasuk pertumbuhan kulit yang tak semestinya baik jinak maupun ganas.
Selain berpraktik, Fields juga terbilang rajin ikut berpartisipasi dalam kegiatan akademis seperti menulis buku, jadi pembicara konferensi keilmuan di bidangnya hingga melakukan riset dan tentunya mengajar. Sebagai dermatolog, Fields kerap melakukan bedah botox, dan kolagen, penanganan kulit terkelupas, scleroterapie di jaringan kaki, dan tentu saja operasi laser dan liposuction.
Dari seluruh aktivitas akademis dan praktiknya, Fields kemudian jadi salah satu dermatolog terkemuka di AS. Ia jadi anggota asosiasi dermatologi macam UCSF, dan American Academy of Dermatology. Tugasnya kini tak cuma menangani pasien, tapi juga turut menjadi instruktur terhadap dokter, dan jadi ahli dalam menangani kasus dermatologi yang sedang tren.
Di bidang akademis dan karier profesionalnya, Fields sejatinya sudah berada di puncak. Namun, ada satu hal yang mengganjal yakni melihat dunia dermatologi yang stagnan. Tak ada inovasi yang benar-benar baru tercipta.
Secercah harapan kemudian muncul ketika sahabatnya di kampus bernama Katie Rodan meneleponnya pada 1989. Rodan juga mempunyai keluhan yang sama terkait dunia dermatologi. Dari situ muncul ide menciptakan satu sistem yang revolusioner.
Rodan merupakan sahabat ketika keduanya sama mengambil lisensi sebagai dermatolog di Stanford. Setelah keduanya lulus aktivitas Rodan dipenuhi dengan kegiatan akademis, dan praktik profesional. Bahkan, keduanya kerap bekerjasama menulis buku.
Dengan kesibukan keduanya, ide menciptakan sistem perawatan kulit baru ini tak serta-merta terlaksana. Mereka membutuhkan riset yang intensif agar bisa meluncurkan sistem baru. Baru tahun 1995 mereka akhirnya berhasil merilis Proactiv Solution, sebuah sistem perawatan kulit secara medis yang dinilai para ahli ketika itu cukup revolusioner.
(Bersambung)
