Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tri Adi
Sejak awal tahun ini, Orion Hindawi ditunjuk menjadi CEO Tanium. Sebagai salah satu aktor di balik pengembangan bisnis Tanium, Orion memang tepat memimpin perusahaan yang bergerak di jasa keamanan siber tersebut. Penunjukkan Orion juga dalam rangka mempersiapkan Tanium untuk menjadi perusahaan terbuka di bursa efek. Bisnis Tanium yang kian membesar dan jumlah klien berjibun diyakini membuat prospek perusahaan ini semakin moncer di masa mendatang.
Pada awalnya, Orion Hindawi tak sendirian membesarkan Tanium, perusahaan penyedia keamanan siber. Sang ayah, David Hindawi juga menjadi mentornya. Perlahan, David pun memberi kepercayaan lebih besar pada anaknya. Bahkan sejak awal tahun ini, Orion didapuk sebagai CEO Tanium.
Kepercayaan yang diberikan pada Orion bukan tanpa alasan. Selain sebagai otak di belakang pengembangan Tanium, masa depan Orion yang masih panjang juga menjadi alasan lain. Ditambah lagi mental pekerja kerasnya diyakini bisa membawa Tanium ke era yang lebih baik lagi.
Semua modal ini sudah terlihat dari caranya berduet dengan David saat membesarkan Tanium. Sejak resmi diperkenalkan pada 2012, bisnis Tanium makin melejit.
Pada tahun pertama, kontrak yang ia dapat hanya sebesar US$ 2 juta. Namun pada 2013, angka kontrak yang ia dapatkan melompat dua belas kali lipat. Di tahun tersebut, Orion dan timnya menandatangani kontrak senilai US$ 24 juta. Di tahun berikutnya, angka kontrak yang didapat Tanium kembali berlipat menjadi US$ 74 juta.
Lalu angka ini makin meningkat pesat di tahun lalu. Sepanjang 2015, nilai kontrak yang didapat menembus lebih dari US$ 200 juta. Pencapaian ini sejalan dengan makin diperhatikannya aspek keamanan siber oleh berbagai kalangan perusahaan.
Bahkan klien Tanium saat ini terbilang sebagai pemain kelas kakap di berbagai jenis industri. Separuh dari seratus perusahaan dengan pendapatan terbesar di Amerika Serikat (AS) disebut menjadi klien Tanium. Lalu separuh dari bank yang ada di sana juga menjadi klien perusahaan milik Orion ini. Di sektor ritel juga Tanium punya pangsa pasar yang besar.
Kepercayaan juga datang dari para investor. Sejak 2014, ratusan juta dolar mengalir ke kantong Tanium. Dimulai dari investor Andreessen Horowitz yang menyuntik US$ 52 juta di bulan Maret 2014. Pada Agustus di tahun yang sama, investor tersebut kembali menanamkan modal lebih besar yakni mencapai US$ 90 juta.
Di tahun ini, Tanium juga mendapat suntikan dari investor lain. Institutional Venture Partners mengucurkan dana sebesar US$ 120 juta ke kantong Tanium. Meski investor berdatangan, namun Orion dan ayahnya secara total masih memiliki 60% saham di perusahaan yang mereka dirikan.
Kepercayaan yang diberikan ini bisa jadi karena potensi pasar yang begitu besar di bidang keamanan siber. Tiap tahun, rata-rata pengeluaran berbagai perusahaan untuk keamanan siber naik 30%. Angka ini jauh dibanding untuk kebutuhan teknologi informasi secara keseluruhan yang hanya naik 3% per tahun.
Penunjukan Orion menjadi CEO pun juga sebagai langkah mempersiapkan Tanium melantai di bursa efek. Sebagai aktor di belakang pengembangan Tanium, ia dinilai sebagai sosok yang tepat untuk makin membawa Tanium makin berkibar setelah menjadi perusahaan terbuka.
Orion juga punya ambisi untuk semakin menguatkan Tanium di pasar global. Ia sendiri sudah memulainya di 2014. Lalu di tahun lalu, Orion berhasil mendapatkan klien dari Australia, Inggris, sampai Jepang.
Langkah untuk makin menguatkan posisinya di pasar global dilanjutkan dengan membangun kantor regional di negara-negara tersebut. Ia memiliki target bisa menggaet dua ribu klien di pasar global lewat strategi ini.
Namun makin terbukanya Tanium ke pasar global tak membuatnya lupa dengan pasar domestik. Tanium juga mendirikan kantor kedua di Washington. Langkah ini untuk penetrasi ke klien-klien yang berhubungan dengan jasa layanan publik.
(Selesai)
Berita Terkait
Miliarder dari bisnis sistem keamanan digital (1)
Asyik berbisnis, kuliah sempat terbengkalai (2)
