Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tri Adi
Hasrat Tarang Jain mengembangkan Varroc Engineering kian berkobar dengan gencarnya ia akuisisi perusahaan. Ini membuat pasar Varroc melebar hingga Eropa dan Amerika. Sejumlah pelanggan kelas kakap pun berhasil didapat lewat akuisisi ini. Tarang berambisi membukukan pertumbuhan penjualan hingga 100% di tahun 2020. Di luar kesibukannya, Tarang memiliki hobi membaca buku.
Setelah melewati lebih dari satu dekade dengan pertumbuhan bisnis yang biasa-biasa saja, Tarang Jain mulai membawa Varroc Group mengebut sejak awal 2000-an. Aksi akuisisi di sejumlah negara menjadi pendorong utama.
Italia jadi negara pertama Varroc memulai kampanye akuisisi global. Diikuti negara lain mulai dari Brasil dan Rusia. Aksi ini memperbesar penjualan sekaligus menarik kepercayaan konsumen.
Kini Varroc tak hanya mengandalkan produsen otomotif lokal yakni Bajaj Auto sebagai sumber penjualan. Namun merek-merek Eropa, Amerika Serikat (AS) hingga Jepang lewat komponen kendaraan, baik roda empat maupun roda dua.
Keberhasilan ini membuat Tarang keranjingan untuk memperbesar Varroc Group dengan cara anorganik. Dalam beberapa tahun ke depan, Tarang dikabarkan menyiapkan dana sampai INR 900 crore untuk akuisisi sejumlah perusahaan. Salah satunya akuisisi perusahaan komponen otomotif di Turki.
Varroc siapkan dana 42 juta untuk membeli perusahaan di bidang produksi lampu otomotif tersebut. Dengan realisasikan aksi ini, Varroc bisa masuk ke pasar komponen yang memasok pabrikan otomotif di Turki dan sejumlah negara lain di kawasan ini. Ini bakal memperluas cakupan bisnis Tarang di Eropa.
Rencana bisnis Varroc juga ternyata disiapkan masuk ke pasar Afrika Utara dan Amerika Selatan. Varroc dikabarkan menyiapkan dana sebesar 33 juta untuk mengakuisisi sebuah perusahaan yang ada di Maroko. Sebelumnya, Varroc belum sempat menjajal bisnis di benua Afrika.
Sementara di Amerika Selatan, Brasil menjadi sasarannya. Dana sebesar 30 juta disiapkan untuk aksi anorganik Varroc di sana. Rencana ekspansi di kedua negara tersebut kabarnya demi menjalin kesepakatan guna memasok komponen ke dua perusahaan otomotif global yakni VW Group dan Renault-Nissan.
Perusahaan Tarang juga berhasil mendapatkan Honda sebagai pelanggan untuk divisi sepeda motor dan skuternya. Tapi rupanya Tarang Jain juga tak lupa dengan potensi yang ada di dalam negeri. Varroc juga siap memperbesar kapasitas produksi di sejumlah pabrik yang ia miliki di India. Ditambah beberapa rencana ekspansi mendirikan pabrik baru senilai INR 40 crore.
Rencana bisnis lain yang juga dimiliki oleh Tarang Jain adalah membawa Varroc melantai di bursa efek. Di tahun ini, Varroc direncanakan bisa merealisasikan aksi menjual sebagian sahamnya dengan target perolehan dana sebesar INR 1.955 crore.
Dengan sejumlah aksi tersebut, Tarang punya target yang ambisius. Dalam tiga tahun, Varroc targetnya bisa membukukan pertumbuhan penjualan sampai 100%, yakni dari US$ 1,5 miliar di tahun fiskal 2017 menjadi US$ 2 miliar di tahun fiskal yang berakhir pada 2020.
Bila semua berjalan lancar, pertumbuhan bisnis Varroc tentunya bisa membuat kekayaan Tarang juga makin tebal. Dus, bukan tak mungkin pria 56 tahun ini bisa makin mengukuhkan posisinya sebagai miliarder dunia dari saat ini mencapai US$ 1 miliar versi Forbes.
Selain sibuk mengurusi bisnis, Tarang ternyata gemar membaca. Ia juga memiliki koleksi sekitar 400-500 litografi yang banyak digantung di sepanjang tangga di kantornya.
(Selesai)