Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - PETALING JAYA. Mantan perdana menteri Malaysia Mahathir Mohamad kembali membuat pernyataan kontroversial. Kali ini ia menyebut Anwar Ibrahim telah mengabaikan dirinya sejak mantan anak didiknya itu mendapatkan pengampunan dari raja Malaysia.
Mahathir mengatakan setelah mendapat pengampunan dari raja atas pelanggaran masa lalunya, Anwar terus mengunjungi banyak koleganya, kecuali dirinya.
Dia menambahkan, Anwar juga menolak mengunjunginya setelah ia dibebaskan dari penjara.
Baca Juga: Xi Jinping doakan Trump cepat sembuh dari virus corona
Dalam wawancara dengan Malaysia Gazette, dia mengatakan Anwar juga terus bersikap kritis terhadapnya dari waktu ke waktu, yang membuatnya berpikir dua kali untuk mengangkatnya sebagai menteri di kabinetnya. “Kalau saya mencopot menteri dari kabinet dan mengangkatnya (Anwar), saya harus berpikir, apa untungnya?” katanya.
“Tentu saya sudah berjanji akan menunjuk dia sebagai PM, tapi harus diingat, agar kita menunjuk seseorang menjadi PM, hanya parlemen yang bisa memutuskan siapa yang memenuhi syarat menjadi PM,” ujarnya kepada portal berita.
Mahathir sebelumnya menjanjikan penyerahan jabatan perdana menteri setelah beberapa tahun kepada Anwar sebagai bagian dari konsensus PH sebelum pemungutan suara 2018.
Sementara itu, Mahathir mengatakan pengumuman Anwar baru-baru ini bahwa ia mendapat dukungan mayoritas di parlemen juga patut dipertanyakan, karena peristiwa serupa sebelumnya tidak pernah terwujud.
Baca Juga: Sempat diejek Trump gara-gara masker, Joe Biden beri pesan menohok
“Kami tahu bahwa dia tidak pernah memiliki mayoritas sebelumnya. Kali ini, saya tidak tahu. Kalau benar, maka Muhyiddin (Yassin) sudah tumbang, ”ujarnya.
Mahathir mengatakan Perdana Menteri Muhyiddin saat ini tidak memiliki dukungan kuat di Parlemen. “Dia (Muhyiddin) hanya memiliki dua anggota parlemen untuk mendukungnya sehingga menjadi mayoritas. Jika mengatakan dua anggota parlemen sakit perut, maka dia tidak ada," ungkapnya.