kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ini alasan Mahathir batal mengangkat Anwar Ibrahim jadi perdana menteri Malaysia


Sabtu, 03 Oktober 2020 / 21:15 WIB
Ini alasan Mahathir batal mengangkat Anwar Ibrahim jadi perdana menteri Malaysia


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - PETALING JAYA. Mantan perdana menteri Malaysia Mahathir Mohamad kembali membuat pernyataan kontroversial. Kali ini ia menyebut Anwar Ibrahim telah mengabaikan dirinya sejak mantan anak didiknya itu mendapatkan pengampunan dari raja Malaysia.

Mahathir mengatakan setelah mendapat pengampunan dari raja atas pelanggaran masa lalunya, Anwar terus mengunjungi banyak koleganya, kecuali dirinya.

Dia menambahkan, Anwar juga menolak mengunjunginya setelah ia dibebaskan dari penjara.

Baca Juga: Xi Jinping doakan Trump cepat sembuh dari virus corona

Dalam wawancara dengan Malaysia Gazette, dia mengatakan Anwar juga terus bersikap kritis terhadapnya dari waktu ke waktu, yang membuatnya berpikir dua kali untuk mengangkatnya sebagai menteri di kabinetnya. “Kalau saya mencopot menteri dari kabinet dan mengangkatnya (Anwar), saya harus berpikir, apa untungnya?” katanya.

“Tentu saya sudah berjanji akan menunjuk dia sebagai PM, tapi harus diingat, agar kita menunjuk seseorang menjadi PM, hanya parlemen yang bisa memutuskan siapa yang memenuhi syarat menjadi PM,” ujarnya kepada portal berita.

Mahathir sebelumnya menjanjikan penyerahan jabatan perdana menteri setelah beberapa tahun kepada Anwar sebagai bagian dari konsensus PH sebelum pemungutan suara 2018.

Sementara itu, Mahathir mengatakan pengumuman Anwar baru-baru ini bahwa ia mendapat dukungan mayoritas di parlemen juga patut dipertanyakan, karena peristiwa serupa sebelumnya tidak pernah terwujud.

Baca Juga: Sempat diejek Trump gara-gara masker, Joe Biden beri pesan menohok

“Kami tahu bahwa dia tidak pernah memiliki mayoritas sebelumnya. Kali ini, saya tidak tahu. Kalau benar, maka Muhyiddin (Yassin) sudah tumbang, ”ujarnya.

Mahathir mengatakan Perdana Menteri Muhyiddin saat ini tidak memiliki dukungan kuat di Parlemen. “Dia (Muhyiddin) hanya memiliki dua anggota parlemen untuk mendukungnya sehingga menjadi mayoritas. Jika mengatakan dua anggota parlemen sakit perut, maka dia tidak ada," ungkapnya.

Selanjutnya: Dirawat di rumah sakit karena terinfeksi corona, Trump masih sempat main twitter


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×