kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,46   -17,27   -1.86%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini alasan utama di balik langkah Arab Saudi deklarasikan perang harga minyak


Selasa, 10 Maret 2020 / 11:32 WIB
Ini alasan utama di balik langkah Arab Saudi deklarasikan perang harga minyak
ILUSTRASI. Ilustrasi harga minyak dunia. REUTERS/Essam Al-Sudani/File Photo


Sumber: Financial Times,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

"Total volume minyak yang berkurang sebagai akibat perpanjangan berulang dari perjanjian OPEC + sepenuhnya dan cepat diganti di pasar dunia dengan minyak serpih Amerika," kata juru bicara Rosneft pada hari Minggu seperti yang dikutip Financial Times.

Pendekatan Arab Saudi dalam kesepakatan dengan Rusia adalah permintaan take-it-or-leave-it untuk bergabung dengan mereka dalam mengurangi 1,5 juta barel per hari, mengambil total pemotongan menjadi 3,6 juta / hari atau sekitar 4% dari pasokan global. 

Baca Juga: Anjlok 25%, ramalan untuk pasar minyak lebih mengerikan ketimbang 2014

Itu yang dinilai telah membuat Moskow marah, karena Riyadh tidak menganggap mereka sebagai mitra junior.

Bagaimana outlook harga minyak ke depan?

Barclays memangkas perkiraan harga minyak untuk tahun 2020 setelah harga komoditas energi ini anjlok di awal pekan. 

Barclays menurunkan perkiraan harga minyak Brent 2020 menjadi US$ 43 per barel dan prospek harga West Texas Intermediate (WTI) menjadi US$ 40. Sebelumnya, Barclays memperkirakan harga Brent pada US$ 59 per barel untuk tahun ini dan WTI pada US$ 54, pada akhir Februari.

"Pasar minyak menghadapi momen penting karena ketidaksepakatan antara anggota kunci OPEC+ berarti pasokan akan membanjiri pasar jangka pendek di tengah kehancuran permintaan skala besar karena langkah-langkah untuk menahan virus corona," tulis analis Barclays dalam sebuah catatan yang dikutip Reuters.

Baca Juga: Sempat dihentikan, Wall Street tenggelam 7% akibat guncangan minyak

Harga minyak pada hari Senin mencatat penurunan harian terbesar sejak 1991 setelah Arab Saudi dan Rusia memulai perang harga di tengah penyebaran virus corona yang diramal membatasi pertumbuhan permintaan global. Saudi menurunkan harga minyak ekspor yang menyebabkan harga minyak global ikut turun.

Harga minyak naik pada hari ini. Tapi investor melihat peluang kenaikan lebih lanjut ini tipis karena virus corona yang memangkas permintaan.

Setelah kesepakatan OPEC berantakan, beberapa bank lain juga memangkas perkiraan harga minyak mereka untuk tahun ini dengan keyakinan bahwa pasokan akan membanjiri pasar minyak global.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×