kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini berbagai kejadian aneh para pemain Pokemon Go


Senin, 11 Juli 2016 / 13:37 WIB
Ini berbagai kejadian aneh para pemain Pokemon Go


Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Game augmented reality Pokemon Go dengan slogannya "gotta catch 'em all!" membawa pengalaman baru bagi pecinta game. Aplikasi ini memungkinkan penggunanya menangkap Pokemon di sekitar mereka, di dunia nyata. 

Cara bermainnya, mereka harus melacak Pokemon di sekitar, mampir ke Pokestop untuk mengumpulkan pasokan Pokeballs. Setelah berjalan dan menemukan Pokemon, lemparkan Pokeballs untuk menangkap mereka untuk kemudian dilatih. 

Ketika mengejar Pokemon di dunia maya, tak sedikit orang yang tak awas di dunia nyata. Para pemain ini bercerita mengalami kecelakaan ringan, mampir ke tempat-tempat tak terduga, sampai bahkan mengalami kejadian aneh, seperti menemukan jenazah.  

Mike Schultz, misalnya, gamers berusia 21 tahun ini mengalami kecelakaan ketika mengendarai skatebordnya sembari menatap layar ponsel untuk mengejar Pokemon. 

"Saya cuma ingin bisa berhenti secepat mungkin begitu ada Pokemon," katanya, seperti dikutip media Kanada, cbc.ca.  

Shayla Wiggins, pelajar berusia 19 tahun yang mencari Pokestop, mengaku terkejut menemukan jenazah di sungai di tempat tinggalnya di Riverton, Wyoming. Sheriff Fremont County ke pada media lokal menyebut, jenazah pria tersebut meninggal akibat tenggelam dan ditemukan pertama kali oleh Wiggins.  

Dari Twitter, banyak pemain curhat telah mendatangi tempat-tempat tak terduga ketika bertualang bersama Pikachu. Misalnya, mereka sampai 'terdampar' ke kuburan, Gereja Scientology, toilet umum, atau bahkan klub dewasa. 

Kepolisian Darwin, Australia juga membuat pernyataan agar pemain Pokemon Go berhenti mengunjungi salah satu kantor polisi yang juga menjadi Pokestop, tempat pemain berkumpul untuk mengumpulkan Pokeballs. 

"Kalian tidak perlu sampai masuk ke dalam untuk mendapatkan Pokeballs," tulis Northern Territory Police, Fire and Emergency Services di laman Facebook mereka. 

Game yang diluncurkan sejak 7 Juli ini kerjasama Nintendo Co dan Niantic Inc, sebuah perusahaan spinoff dari induk Google, Alphabet. Sebelumnya, Niantic pernah meluncurkan game augmented reality juga bernama Ingress

Saham Nintendo melejit 25% di bursa Tokyo, Senin. Ini kenaikan terbesarnya dalam perdagangan harian sejak tahun 1983. Sedangkan aplikasi Pokemon Go menduduki puncak App Store di Apple dan Android di Amerika Serikat dan Australia, seperti dikutip Bloomberg.


Berita Terkait


TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×