CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.514.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.945   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.196   149,03   2,11%
  • KOMPAS100 1.099   26,87   2,51%
  • LQ45 869   25,52   3,02%
  • ISSI 220   3,58   1,65%
  • IDX30 445   13,29   3,08%
  • IDXHIDIV20 535   15,93   3,07%
  • IDX80 126   3,28   2,68%
  • IDXV30 128   1,76   1,39%
  • IDXQ30 148   4,07   2,83%

Ini Dampak dari Tindakan Keras Terbaru AS Terhadap Chip China


Selasa, 03 Desember 2024 / 09:12 WIB
Ini Dampak dari Tindakan Keras Terbaru AS Terhadap Chip China
ILUSTRASI. Pada Senin (2/12/2024), Amerika Serikat Kembali meluncurkan tindakan keras ketiganya dalam tiga tahun terhadap industri semikonduktor China. REUTERS/Jason Lee


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Pada Senin (2/12/2024), Amerika Serikat Kembali meluncurkan tindakan keras ketiganya dalam tiga tahun terhadap industri semikonduktor China. Yakni dengan mengekang ekspor ke 140 perusahaan, termasuk produsen peralatan chip Naura Technology Group. Ini merupakan satu aksi di antara sejumlah langkah lainnya.

Mengutip Reuters, upaya untuk menghambat ambisi pembuatan chip Beijing juga berdampak pada produsen peralatan chip China Piotech, ACM Research, dan SiCarrier Technology.

Pembatasan ekspor baru AS tersebut juga menargetkan pengiriman chip memori canggih dan lebih banyak peralatan pembuatan chip ke China.

Langkah tersebut merupakan salah satu upaya besar terakhir pemerintahan Biden untuk menghalangi kemampuan Tiongkok dalam mengakses dan memproduksi cip yang dapat membantu memajukan kecerdasan buatan untuk aplikasi militer, atau mengancam keamanan nasional AS.

Langkah tersebut dilakukan hanya beberapa minggu sebelum pelantikan Presiden terpilih dari Partai Republik Donald Trump, yang diperkirakan akan mempertahankan banyak tindakan keras Biden terhadap Tiongkok.

Paket tersebut mencakup pembatasan pengiriman chip memori pita lebar ke Tiongkok, yang penting untuk aplikasi kelas atas seperti pelatihan AI; pembatasan baru pada 24 alat pembuat chip tambahan dan tiga alat perangkat lunak; dan pembatasan ekspor baru pada peralatan pembuat chip yang dibuat di negara-negara seperti Singapura dan Malaysia.

Baca Juga: Antisipasi Trump Effect di Indonesia, 2 Ekonom Ini Beri Saran Berikut

Menteri Perdagangan Gina Raimondo mengatakan tindakan tersebut bertujuan untuk mencegah Tiongkok memajukan sistem manufaktur semikonduktor domestiknya, yang akan digunakan untuk mendukung modernisasi militernya.

Reuters pertama kali melaporkan banyak perusahaan yang terlibat dan rincian utama dari rencana tersebut.

Kontrol alat tersebut kemungkinan akan merugikan Lam Research, KLA, dan Applied Materials, serta perusahaan non-AS seperti pembuat peralatan asal Belanda ASM International.

Perusahaan-perusahaan Tiongkok yang menghadapi pembatasan baru mencakup hampir dua lusin perusahaan semikonduktor, dua perusahaan investasi, dan lebih dari 100 pembuat alat pembuat chip. 

Perusahaan-perusahaan tersebut meliputi Swaysure Technology Co, Si'En Qingdao, dan Shenzhen Pensun Technology Co, yang bekerja sama dengan Huawei Technologies Tiongkok. 

Baca Juga: Huawei Targetkan 100.000 Aplikasi di Harmony OS dalam 6-12 Bulan



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×