Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - BEIJING. China menyatakan akan terus menjalin kerja sama dengan Amerika Serikat dengan landasan saling menghormati, hidup berdampingan secara damai, dan kerja sama yang saling menguntungkan.
Hal ini disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri China pada Rabu, menyusul klaim kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS.
Para ahli strategi di China memperkirakan bahwa Trump, jika kembali terpilih, akan melanjutkan retorika yang lebih keras serta menerapkan tarif yang berpotensi melemahkan ekonomi.
Baca Juga: Donald Trump Klaim Kemenangan Pemilu AS, Begini Respons Elon Musk
Trump diketahui telah mengusulkan tarif impor lebih dari 60% pada produk China dan mengakhiri status China sebagai mitra dagang yang paling disukai.
"Kebijakan kami terhadap Amerika Serikat tetap konsisten," ujar Mao Ning, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, dalam konferensi pers rutin di Beijing.
Pernyataan ini diberikan saat ditanya mengenai dampak terpilihnya kembali Trump terhadap hubungan bilateral antara China dan Amerika Serikat.
"Kami akan terus mengelola hubungan China-AS berdasarkan prinsip saling menghormati, hidup berdampingan secara damai, dan kerja sama yang saling menguntungkan," lanjut Mao.
Baca Juga: Rusia Buka Peluang Mengatur Ulang Hubungan dengan AS Setelah Trump Klaim Kemenangan
Saat ini, China mengekspor barang senilai lebih dari US$ 400 miliar setiap tahunnya ke Amerika Serikat, selain ratusan miliar dolar dalam bentuk komponen yang digunakan dalam produk yang dijual di pasar Amerika.
Analis menilai bahwa potensi perang dagang yang mungkin terjadi di bawah pemerintahan Trump telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan pimpinan China.
Hal ini disebabkan oleh ketergantungan besar China pada ekspor untuk mendorong pertumbuhan ekonominya yang tengah menghadapi tantangan di tengah lemahnya konsumsi domestik, dalam perekonomian senilai US$ 19 triliun.