Sumber: Channelnewsasia.com,Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
Begitu juga dengan Inovio Pharmaceuticals Inc, Rabu (20/5), yang mengatakan, vaksin eksperimental untuk mencegah infeksi virus corona mereka terbukti tidak berbahaya bagi manusia.
Perusahaan imunoterapi asal AS itu, yang memulai pengujian vaksin atas manusia pada April lalu, menyatakan, hasil awal dari uji coba tersebut akan mereka rilis pada Juni nanti.
Sebanyak 40 sukarelawan sehat dalam percobaan Fase 1 mendapatkan dua suntikan vaksin terpisah dalam empat minggu yang Inovio beri nama INO-4800, dan kemudian berlanjut selama dua minggu.
"Kami sudah melihat data keamanan, dan itu tidak berbahaya," kata Dr. Katherine Broderick, Kepala Penelitian dan Pengembangan Inovio, kepada Reuters. "Beberapa orang memiliki sedikit kemerahan pada lengan".
Baca Juga: Hasil uji awal vaksin corona Inovio: tidak berbahaya bagi manusia
Setelah data awal masuk, ia mengatakan, Inovio akan mengajukan proposal ke Badan Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) untuk otorisasi pindah ke uji coba Fase 2/3, yang bisa terjadi pada Juli atau Agustus.
Bukan cuma itu, vaksin eksperimental Inovio menghasilkan antibodi pelindung dan respons sistem kekebalan pada tikus dan kelinci. Pasca pengumuman ini saham Inovio langsung melonjak 17,7% menjadi US$ 17,13 per saham.
“Kami melihat respons antibodi yang melakukan banyak hal yang ingin kami lihat dalam vaksin akhirnya,” kata Dr. David Weiner, Direktur Pusat Vaksin dan Imunoterapi Wistar Institute, yang bekerjasama dengan Inovio.
"Kami bisa menargetkan hal-hal yang akan mencegah virus dari memiliki pelabuhan yang aman di dalam tubuh," ujarnya seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Masuk fase kedua, China uji coba lima vaksin ke ribuan manusia
Inovio menyebutkan, hasil penelitian hewan terbaru, yang terbit di jurnal Nature Communications, memvalidasi platform obat-obatan DNA-nya dan membangun data uji klinis positif sebelumnya untuk vaksin eksperimental terhadap virus corona yang berbeda, yang menyebabkan Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS).
Vaksin itu dan INO-4800, Inovio buat dengan menggunakan teknologi yang lebih baru, yang berfokus ke gen spesifik pada bagian luar dari lonjakan virus. Menurut Inovio, aktivitas penetral virus menggunakan tiga prosedur pengujian terpisah.