kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45922,18   12,88   1.42%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini empat sinyal perang dagang AS-China siap mereda


Jumat, 30 Agustus 2019 / 15:36 WIB
Ini empat sinyal perang dagang AS-China siap mereda
ILUSTRASI. Pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping pada KTT G20


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah memanas akhir pekan lalu, sinyal-sinyal perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China bakal mereda tampak jelas terlihat.

Pekan ini, kedua raksasa ekonomi dunia itu saling mengeluarkan pernyataan yang bertujuan untuk meredakan ketegangan perdagangan antara AS dan China.

Apakah perang dagang AS-China bakal benar-benar reda atau bahkan padam? Berikut empat sinyal yang menunjukkan ketegangan perdagangan siap mengendur:

Baca Juga: Perang dagang kian panas, AS jadi kenakan tarif tambahan 5% atas impor China

1. Wakil Perdana Menteri China Liu He: Tiongkok bersedia menyelesaikan perselisihan lewat negosiasi tenang

Senin (26/8), saat berbicara dalam sebuah konferensi teknologi di Chongqing, Wakil Perdana Menteri China Liu He menyatakan, Tiongkok bersedia menyelesaikan perselisihan dagang dengan AS lewat negosiasi yang tenang, dan dengan tegas menentang eskalasi konflik.

"Kami percaya bahwa eskalasi perang dagang tidak menguntungkan bagi China, Amerika Serikat, atau untuk kepentingan rakyat dunia," tegas Liu seperti dikutip Reuters.

2. Presiden AS Donald Trump: AS dan China akan memiliki kesepakatan

Di sela-sela KTT G7 di Biarritz, Prancis, Senin (26/8), Presiden AS Donald Trump menyatakan, China bersedia menyelesaikan sengketa perdagangan melalui "negosiasi yang tenang".

Bahkan, Trump memuji Presiden China Xi Jinping sebagai pemimpin besar. Dan, dia mengatakan, prospek pembicaraan penyelesaian perang dagang adalah perkembangan yang sangat positif bagi dunia.

Baca Juga: Trump: Akan ada kesepakatan perdagangan dengan China

"Tadi malam, China mengajak bertemu petinggi perdagangan kami dan berkata, 'mari kita kembali ke meja'. Jadi, kami akan kembali ke meja, dan saya pikir mereka ingin melakukan sesuatu," kata Trump seperti dilansir Reuters.

Trump menyebut China sedang terluka sangat parah dalam sengketa perdagangan. "Tetapi, mereka (China) mengerti ini (negosiasi) adalah hal yang benar untuk dilakukan," imbuh Trump.

Menurut Trump, proses negosiasi antara negeri Paman Sam dan negeri tembok raksasa akan segera bergulir. "Saya pikir, kami akan memiliki kesepakatan," ujarnya yakin.

3. Gao Feng, Juru Bicara Kementerian Perdagangan China: China dan AS sedang mendiskusikan pembicaraan perdagangan putaran berikutnya

Kepada wartawan di Beijing, Kamis (29/8), Gao Feng, Juru Bicara Kementerian Perdagangan China, mengatakan, Tiongkok berharap, AS bisa membatalkan pengenaan tarif tambahan untuk menghindari eskalasi perang dagang.

"Yang paling penting saat ini adalah menciptakan kondisi yang diperlukan bagi kedua belah pihak untuk melanjutkan negosiasi," kata Gao Feng seperti dilansir Reuters.

Baca Juga: Hindari eskalasi perang dagang, China minta AS batalkan tarif tambahan

Saat ini, Gao menyatakan, China dan AS sedang mendiskusikan pembicaraan perdagangan putaran berikutnya, yang rencananya berlangsung September nanti. Tapi, harapan untuk kemajuan negosiasi ini bergantung pada apakah AS bisa menciptakan kondisi yang menguntungkan atau tidak.

4. Presiden AS Donald Trump: Negosiator AS dan China bakal bertemu

Dalam wawancara dengan Fox News Radio, Kamis (29/8), Trump mengatakan, para negosiator AS dan China bakal bertemu hari ini, Kamis (29/8) waktu AS, yang bertujuan untuk meredakan ketegangan perdagangan.

"Ada pembicaraan yang dijadwalkan hari ini (Kamis waktu AS) di tingkat yang berbeda," kata Trump seperti dikutip Reuters

Baca Juga: Trump: Hari ini ada pembicaraan AS dan China untuk redakan perang dagang

Info saja, perang dagang AS-China semakin mendidih, pasca Trump mengumumkan pengenaan tarif tambahan sebesar 5% jadi 15% pada produk impor China senilai US$ 300 miliar mulai 1 September dan 15 Desember pada Jumat (22/8) pekan lalu lewat akun Twitter-nya.

Langkah Trum tersebut sebagai tanggapan atas tarif balasan Cina terhadap barang-barang AS senilai US$ 75 miliar, termasuk minyak mentah.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×