Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - BAGHDAD. Upaya penyelamatan besar-besaran tengah dikerahkan ke perbatasan Iran-Irak yang diguncang gempa berkekuatan 7,3 skala richter pada Minggu (12/11). Kejadian tersebut menewaskan lebih dari 400 orang dan melukai lebih dari 7.000 orang.
Pemerintah Iran mengatakan, ada 413 orang tewas akibat gempa di negaranya. Sejumlah tentara dan penjaga perbatasan juga termasuk menjadi korban tewas.
Sedangkan di Irak, jumlah korban tewas sebanyak sembilan orang. Sedangkan jumlah korban luka-luka mencapai 500 orang. Gempa ini dirasakan di Irbil, Sulaimaniya, Kirkuk, Basra, juga Baghdad.
Hingga saat ini, tim penyelamat masih mencari korban selamat yang masih terjebak di bawah reruntuhan gedung yang runtuh.
Dapat dikatakan, gempa Iran-Irak merupakan gempa paling mematikan di dunia di sepanjang tahun ini.
Mayoritas korban yang tewas berada di bagian barat kota Sarpol-e-Zahab, yang letaknya sekitar 15 km dari perbatasan. Sebagian korban berasal dari provinsi Kermanshah.
Selain itu, rumah sakit utama kota tersebut juga rusak berat. Kendati demikian, rumah sakit ini terus kedatangan pasien dan masih melakukan perawatan kepada korban luka-luka.
Dalam sebuah video amatir terlihat, banyak sekali gedung di kota tersebut runtuh.
Kota Sarpol-e-Zahab juga kehabisan air bersih dan pemadaman listrik. Alhasil, banyak warga yang terpaksa berada di luar rumah dalam cuaca dingin.
"Kami butuh tempat perlindungan. Di mana bantuan? Dimana bantuan?" kata seorang pria di Sarpol-e-Zahab yang diwawancarai di salah satu stasiun televisi.
Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan, pihaknya siap untuk membantu jika dibutuhkan.
Kejadian tanah longsor semakin mempersulit tim penyelamat untuk tiba di desa-desa yang terkena dampak paling parah. Selain itu, ada juga kecemasan bendungan akan jebol karena mengalami keretakan akibat gempa. Masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi bendungan sudah diminta untuk meninggalkan lokasi tersebut.
Gempa yang terjadi membuat panik banyak orang. Saat terjadi gempa susulan, warga berlarian ke luar rumah dan berkumpul di jalanan.
Di Irak, kota yang mengalami kerusakan terparah adalah kota Darbandikhan, yang terletak 75 km (47 mil) sebelah timur kota Sulaimaniyah di kawasan Kurdistan.
"Situasi yang terjadi sangat kritis," Menteri Kesehatan Kurdish Rekawt Hama Rasheed kepada Reuters.
Iran memang berada dalam jalur patahan utama sehingga sangat rentan terhadap serangan gempa sepanjang hari. Pada tahun 2003, sebuah gempa berkekuatan 6,6 skala richter meratakan kota bersejarah Bam dan menewaskan 26.000 orang. Gempa terbesar terakhir yang terjadi di Iran terjadi di provinsi Azerbaijan Timur pada Agustus 2012, dengan korban tewas mencapai lebih dari 300 orang.