Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - BAGHDAD. Gempa berkekuatan hebat yang mengguncang daerah di perbatasan Iran-Irak menewaskan 207 orang dan melukai 2.500 orang lainnya di Iran.
Sedangkan menurut data yang dirilis Kementerian Dalam Negeri Irak, guncangan gempa menewaskan setidaknya tujuh orang dan melukai 321 orang di wilayah Kurdish, Irak.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyampaikan belasungkawa pada Senin (13/11) pagi dan mendesak regu penyelamat dan semua instansi pemerintah untuk melakukan semua yang mereka bisa untuk membantu mereka yang terkena dampak.
Kantor berita ILNA mengatakan setidaknya 14 provinsi di Iran terkena dampak gempa tersebut.
Sementara itu, pejabat mengumumkan, sekolah di provinsi Kermanshah dan Ilam akan ditutup pada hari Senin karena gempa.
Di Irak, Perdana Menteri Haider al-Abadi mengeluarkan sebuah perintah untuk tim pertahanan sipil negara tersebut dan "institusi terkait" untuk menanggapi bencana alam tersebut dengan serius. Jenderal Saad Maan, juru bicara Kementerian Dalam Negeri, memberikan angka korban untuk Irak. Gempa tersebut bisa dirasakan di seluruh Irak, mengguncang gedung dan rumah dari Irbil hingga ke Baghdad.
Kota Halabja di Irak, wilayah yang paling dekat dengan pusat gempa, merupakan wilayah yang sangat terkenal karena serangan kimia tahun 1988 di mana rezim Saddam Hussein membunuh sekitar 5.000 orang dengan gas mustard -serangan senjata kimia paling mematikan yang pernah terjadi terhadap warga sipil.
Iran memang berada dalam jalurĀ patahan utama sehingga sangat rentan terhadap serangan gempa sepanjang hari. Pada tahun 2003, sebuah gempa berkekuatan 6,6 skala richter meratakan kota bersejarah Bam dan menewaskan 26.000 orang. Gempa terbesar terakhir yang terjadi di Iran terjadi di provinsi Azerbaijan Timur pada Agustus 2012, dengan korban tewas mencapai lebih dari 300 orang.