kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini kesepakatan pendanaan baru perusahaan teknologi di tengah wabah virus corona


Minggu, 22 Maret 2020 / 21:54 WIB
Ini kesepakatan pendanaan baru perusahaan teknologi di tengah wabah virus corona
ILUSTRASI. FILE PHOTO: A sign of Tencent is seen during the third annual World Internet Conference in Wuzhen town of Jiaxing, Zhejiang province, China November 16, 2016. REUTERS/Aly Song/File Photo


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - MEREBAKNYA wabah virus corona (Covid-19) hingga menyebar ke banyak negara di dunia membuat banyak para pebisnis memilih menunda perjalanan dan pertemuan bisnis. Kendati begitu, tetap saja ada kesepakatan baru yang terjalin di tengah wabah tersebut.

Yuanfudao misalnya, platform pendidikan online China yang didukung oleh raksasa teknologi Tencent Holdings, hampir menyelesaikan kesepakatan putaran pendanaan sekitar US$ 7,5 miliar di tengah pandemi virus corona.

Perusahaan yang didirikan pada 2012 merupakan platform yang menawarkan kursus online dan rencana pekerjaan rumah bagi para siswa.

Pembicaraan pendanaan Yuanfudao itu memang bisa dibilang sebuah aktivitas langka di dunia pembuatan kesepakatan karena penyebaran virus coronan yang kian mengerikan.

Hampir rampungnya kesepakatan pendanaan Yuanfudao dengan calon investornya menandakan bahwa selalu ada kesempatan di tengah kesulitan.

Baca Juga: Wabah corona meluas, Mandiri Capital ikuti pitching competition online

Sebelumnya, dua raksasa teknologi berbagi tumpangan di kawasan Asia yakni Gojek dan Grab juga berhasil mencapai kesepakatan putaran pendanaan dengan investornya di tengah pandemi Covid-19.

Fokus bisnis Yuanfudao pada pembelajaran online menjadi salah satu dari beberapa sektor di China yang semakin diminati investor di saat merebaknya virus corona yang memaksa penutupan sekolah sehingga siswa harus menghadiri kelas belajar lewat internet.

Sumber Reuters menyebutkan, putaran pendanaan tersebut dipimpin oleh Tencent Holdings dan perusahaan ekuitas swasta Hillhouse Capital Group.

Pembicaraan penggalangan dana sudah dimulai pad aakhir Januari 2020, sebelum libur tahun baru Imlek. Awalnya, Yuanfudao hanya menargetkan dana US$ 1 miliar. Saat ini pembicaraan masih berlangsung sehingga jumlah pendanaan yang akan diraup belum bisa pasti.

Saat dikonfirmasi, juru bicara Yuanfudao mengatakan bawa informasi tentang penilaian dan waktu transaksi tidak akurat namun tidak memberikan penjelasan lebih rinci. Sedangkan Tencent dan Hillhouse tidak bersedia memberi tanggapan.

Aplikasi pendidikan online di China seperti Yuanfudao mencatatkan peningkatan tajam dalam pengunduhan dan penggunaan di tengah wabah virus corona. Aplikasi seperti ini semakin populer secara global di saat wabah menyebar ke 178 negara yang menyebabkan penutupan sekolah secara global.

Menurut pelacak kinerja aplikasi seluler App Annie, Yuanfudao menduduki peringkat pertama dalam pembelian dalam aplikasi untuk kategori pendidikan toko aplikasi China sepanjang Januari-Maret.

Baca Juga: Chilibeli mendapat pendanaan seri A senilai US$ 10 juta

DingTalk yakni aplikasi yang dikembangkan oleh Alibaba Group untuk membantu siswa berkomunikasi dengan guru dan menonton kelas online, menjadi aplikasi gratis yang paling banyak diunduh di app store Cina selama Februari.

Sementara, Gojek meraih kesepakatan putaran pendanaan sebesar US$ 1,2 miliar setara dengan Rp 18,09 triliun (dengan kurs Rp 15.083 per dollar AS) pada pertengahan Maret 2020. Meski angkanya sangat besar, namun kesepakatan itu masih dibawah target yang dibidik sebelumnya yakni US$ 3 miliar.

Tidak diketahui siapa investor baru Gojek dalam putaran pendanaan baru tersebut. Perusahaan yang sudah didanai oleh Google, Tencent Holdings Ltd. dan Temasek Holdings Pte, mengatakan, dana baru tersebut akan dipakai untuk melakukan ekspansi bisnis.

Sebelumnya Grab pada akhir Februari lalu juga mendapat kucuran dana US$ 856 juta dari dua investor Jepang yakni Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) dan TIS.




TERBARU

[X]
×