Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Rekan-rekan Trump dari Partai Republik telah membenarkan pembunuhan itu dengan mengutip sejarah Soleimani, dan menuduh Demokrat bermain politik. Hubungan antara kedua partai berada pada titik yang sangat sulit, mengingat pemungutan suara tahun lalu untuk memakzulkan Trump di DPR yang dipimpin Demokrat dan persidangan yang akan datang di Senat yang dipimpin Partai Republik.
Jaksa Agung William Barr mengatakan kepada wartawan pada hari Senin bahwa Gedung Putih berkonsultasi dengan departemennya sebelum melakukan serangan. Barr mengatakan Soleimani adalah "target militer yang sah" dan serangan itu adalah "tindakan membela diri yang sah."
Baca Juga: Menhan AS tak melihat bukti konkret Iran hendak serang empat kedubes AS
Pencegahan
Saat membuka Senat pada hari Senin, Pemimpin Mayoritas Senat Republik Mitch McConnell mengecam Demokrat karena membiarkan keluhan politik domestik mereka mencemari penilaian terhadap urusan dunia dan memuji tindakan berani Trump.
"Kami tampaknya telah mengembalikan aksi pencegahan di Timur Tengah. Jadi jangan mengacaukannya," kata McConnell.
Demokrat dan beberapa anggota Republik di Kongres mengatakan mereka belum diberi pengarahan yang memadai dan terperinci.
Baca Juga: Ketegangan AS Iran, Proyek Wijaya Karya (WIKA) Aman di Timur Tengah
Mereka juga berpendapat bahwa Konstitusi AS memberi Kongres, bukan presiden, wewenang untuk menyatakan perang, dan menyerukan Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat untuk bertindak untuk mengambil otoritas itu kembali dari Gedung Putih.
DPR memberikan suara dengan mengeluarkan resolusi kekuatan perang yang akan memaksa presiden untuk mencari persetujuan kongres untuk tindakan militer lebih lanjut terhadap Iran.
McConnell mengatakan dia berharap debat mengenai hal itu akan dimulai segera dan berjanji untuk melawan.
Baca Juga: Kian panas, keluarga korban menuntut PM Kanada lebih keras pada Iran