Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan
Dr Kidong Park, Kepala Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Vietnam, mengatakan, kunci sukses Hanoi adalah "respons yang konsisten dan proaktif".
Baca Juga: Kontak dengan orang Singapura terjangkit corona, 15 warga Batam dikarantina
Kasus penyebaran virus corona berawal ketika dua warga China terinfeksi di Ho Chi Minh City pada 23 Januari. Pemerintah Vietnam mendeklrasikan Covid-19 sebagai darurat nasional pada 1 Februari, tatkala enam orang terjangkit.
Kemudian 13 Februari, Kementerian Kesehatan Vietnam memerintahkan isolasi terhadap 10.600 penduduk Son Loi selama 20 hari sejak lebih banyak kasus virus corona terkonfirmasi di distrik tersebut.
Park menjelaskan, Hanoi mengaktifkan sistem respons mereka dengan mengintensifkan pengawasan, menggalakkan pengujian laboratorium. Kemudian, memastikan tidak ada infeksi di fasilitas kesehatan, menyegel informasi negatif atau hoaks, hingga kolaborasi dari berbagai sektor.
Baca Juga: Gara-gara corona, Twitter wajibkan 5.000 karyawan bekerja di rumah
Wakil Menteri Kesehatan Vietnam Nguyen Thanh Long mengatakan, belum ada vaksin yang ampuh untuk menyembuhkan virus corona. Karena itu, mereka hanya mengandalkan prinsip dasar, pekerja medis harus mengikuti sejumlah protokol untuk menilai tingkat keparahan infeksi.
Pertama, dokter harus merawat orang yang menunjukkan gejala. Kedua, pasien bakal mendapat level perawatan tinggi di mana mereka juga melakukan diet. Ketiga, tim medis harus terus memperhatikan tingkat penyerapan oksigen dalam darah si pasien.
Selain berjibaku di rumahsakit, Pemerintah Vietnam juga melakukan perlindungan kepada siswa dengan tetap meliburkan kegiatan belajar mengajar. Jutaan murid dari 63 kota dan provinsi seantero Vietnam hingga saat ini masih belum bersekolah sejak ditutup pada Tahun Baru Imlek.
Penulis: Ardi Priyatno Utomo
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Umumkan Seluruh Penderita Virus Corona Sembuh, Apa Tips Vietnam?"