Sumber: Mirror.co.uk | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pep Guardiola, manajer Manchester City, telah memperpanjang masa baktinya dengan menandatangani kontrak baru pada November lalu. Meski demikian, berbagai spekulasi muncul terkait masa depannya setelah kontrak tersebut berakhir.
Dalam wawancara dengan chef asal Spanyol, Dani Garcia, Guardiola mengungkapkan bahwa ia memiliki rencana besar di luar dunia sepak bola, termasuk belajar bahasa Prancis, memperbaiki kemampuan memasak, dan bermain golf.
Guardiola mengaku bahwa meskipun ia mencintai pekerjaannya saat ini di Liga Premier Inggris, ada titik tertentu di mana ia merasa akan tiba waktunya untuk berhenti. Ia menegaskan tidak akan melatih klub lain setelah meninggalkan Manchester City, namun mungkin akan mempertimbangkan melatih tim nasional.
Baca Juga: Ruben Amorim Ngebet Pemain Bidikannya Segera Disetujui Mumpung Harganya Turun Drastis
Tekanan dan Kesepian Sebagai Manajer Sepak Bola
Dalam pernyataan emosional, Guardiola menggambarkan tantangan besar yang dihadapi manajer sepak bola. Ia menjelaskan bahwa kekalahan tim menjadi beban yang harus ditanggung secara pribadi, meskipun dikelilingi oleh keluarga dan teman.
"Ketika pintu kamar tertutup dan lampu dimatikan, rasa kesepian itu muncul," ungkap Guardiola.
Ia menambahkan bahwa dibutuhkan waktu satu hingga dua hari untuk kembali bangkit setelah kekalahan, sebelum akhirnya memulai persiapan kembali. Guardiola mengakui bahwa golf menjadi salah satu terapi baginya dalam mengatasi tekanan ini.
Ia sering menonton turnamen besar seperti Augusta Masters sambil mempersiapkan pertandingan, sebuah kombinasi yang ia yakini membantu meningkatkan kemampuannya sebagai manajer.
Rodri: Pilar Utama yang Hilang
Guardiola secara khusus menyebutkan dampak besar absennya Rodri, pemain yang baru saja dinobatkan sebagai pemain terbaik dunia.
Baca Juga: Manchester City dan Chelsea Raih Tambahan Pendapatan Rp 1,2 T di FIFA Club World Cup
Ia membandingkan situasi ini dengan membayangkan tim yang kehilangan Lionel Messi selama satu tahun penuh.
"Rodri adalah garam dengan gula dalam tim kami," ujar Guardiola.
Guardiola yakin absennya Rodri memengaruhi performa tim secara signifikan, terutama di masa-masa sulit. Namun, ia optimis bahwa pemain andalannya akan kembali dengan kekuatan yang lebih besar.
Rencana Masa Depan Guardiola: Dari Golf hingga Memasak
Guardiola mengungkapkan hasratnya untuk mengeksplorasi berbagai hal di luar sepak bola setelah pensiun.
Ia bercita-cita belajar bahasa Prancis, memperbaiki keterampilan memasak, dan menghabiskan waktu bermain golf.
Dalam wawancara tersebut, ia bercanda bahwa kemampuan memasaknya saat ini terbatas pada membuat telur goreng dan kentang goreng.
"Ketika saya berhenti, ada banyak hal yang ingin saya lakukan, termasuk belajar memasak hal-hal sederhana," katanya.
Selain itu, ia ingin meluangkan waktu untuk refleksi, sebuah proses yang menurutnya sulit dilakukan saat terus-menerus terlibat dalam jadwal sibuk sebagai manajer.
Baca Juga: Ruben Amorim Berhasil Maksimalkan Potensi 2 Bintang Manchester United Paling Penting
Pengaruh Sepak Bola Terhadap Kehidupan Guardiola
Meski memiliki rencana besar di luar sepak bola, Guardiola tidak dapat memisahkan dirinya sepenuhnya dari olahraga ini.
Bahkan saat menikmati segelas anggur sambil menonton turnamen golf, pikirannya tetap terpaut pada strategi pertandingan Manchester City.
Ia percaya bahwa kombinasi antara kerja keras dan hobi seperti golf dapat membantunya menjadi pelatih yang lebih baik, memberikan keseimbangan antara tekanan pekerjaan dan kebutuhan pribadi.