kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ini yang akan dilakukan Facebook untuk meredakan boikot iklan


Selasa, 30 Juni 2020 / 22:13 WIB
Ini yang akan dilakukan Facebook untuk meredakan boikot iklan
ILUSTRASI. Logo Facebook. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Facebook Inc mengatakan pada hari Senin bahwa pihaknya akan melakukan audit tentang bagaimana mengontrol pidato kebencian dalam upaya untuk meredakan boikot iklan yang tumbuh dari platform, karena bersiap untuk mengatasi sekelompok pengiklan.

Mengutip Reutets, langkah ini dilakukan ketika pengiklan besar seperti Unilever dan Starbucks telah menandatangani kampanye "Stop Hate for Profit" yang dimulai oleh kelompok hak asasi manusia AS, yang mendesak merek untuk menjeda iklan Facebook mereka di bulan Juli. untuk menekan raksasa media sosial untuk berbuat lebih banyak untuk menjatuhkan pidato kebencian.

Baca Juga: Kampanye boikot iklan Facebook segera mendunia

Media Rating Council (MRC), sebuah perusahaan pengukuran media, akan melakukan audit untuk mengevaluasi bagaimana melindungi pengiklan agar tidak muncul di sebelah konten berbahaya dan keakuratan pelaporan Facebook di area tertentu.

Lingkup dan waktu audit masih diselesaikan, kata Facebook.

Carolyn Everson, wakil presiden Facebook diperkirakan akan berbicara kepada sekelompok pengiklan pada Selasa pagi, menurut seorang eksekutif agensi periklanan.

Baca Juga: Trump me-retweet video pendukung yang berteriak kekuatan kulit putih, lalu dihapus

Ford Motor Co dan Coca-Cola adalah beberapa perusahaan yang mengatakan mereka akan menghentikan sementara iklan di semua platform media sosial selama setidaknya 30 hari.

Facebook mengumumkan pekan lalu bahwa pihaknya akan memberi label konten "berita yang layak diberitakan" yang melanggar kebijakannya, tetapi langkah itu gagal memuaskan para penyelenggara boikot, yang berencana untuk mengundang lebih banyak pengiklan global untuk bergabung dalam kampanye.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×