Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Seorang pria berkewarganegaraan Inggris menjadi korban tewas dalam turbulensi parah dalam penerbangan Singapore Airlines yang bertolak dari London ke Singapura. Dia bernama Geoffrey Ralph Kitchen.
Melansir Somerset Live, polisi mengkonfirmasi bahwa Kitchen, seorang pensiunan profesional asuransi berusia 73 tahun, meninggal setelah menderita serangan jantung dalam turbulensi parah tersebut.
Insiden itu juga menyebabkan istri Kitchen dan belasan orang lainnya terluka.
Kitchen diyakini merupakan warga Thornbury, Gloucestershire, dekat Bristol. Dia meninggal di dalam pesawat ketika penerbangan Singapore Airlines dari Bandara Heathrow mengalami turbulensi parah.
Seorang pejabat Bandara Suvarnabhumi Bangkok, tempat pesawat terpaksa mendarat, mengatakan bahwa warga Inggris tersebut meninggal karena dugaan serangan jantung.
Ia menambahkan, tujuh penumpang lainnya mengalami luka berat, dan puluhan lainnya mengalami luka ringan.
Baca Juga: Singapore Airlines Turbulensi Parah, Orang-Orang Terlempar ke Udara, Kata Penumpang
Penumpang dan awak pesawat menggambarkan peristiwa menegangkan tersebut di mana mereka terlempar dari tempat duduk. Turbulensi parah itulah yang pada akhirnya memaksa pesawat melakukan pendaratan darurat di Bangkok.
Mengutip Yahoo News, berikut adalah fakta-fakta mengenai insiden turbulensi Singapore Airlines:
- Penerbangan Singapore Airlines SQ321 mengalami turbulensi mendadak di Cekungan Irrawaddy di Myanmar sekitar 10 jam setelah penerbangan.
- Pilot mengumumkan keadaan darurat medis dan mengalihkan pesawat ke Bangkok - meskipun tidak jelas kapan keadaan darurat medis tersebut diumumkan
- 211 penumpang dan 18 awak berada di dalam Boeing 777-300ER
- Bandara Suvarnabhumi mengatakan pesawat meminta pendaratan darurat pada pukul 15.35. waktu setempat (0835 GMT) dan mendarat pada pukul 15:51.
- Foto-foto dari dalam pesawat menunjukkan lubang besar di panel kabin atas, masker gas dan panel tergantung di langit-langit, serta barang-barang tas tangan berserakan.
- Seorang penumpang mengatakan kepala beberapa orang terbentur lampu di atas kursi dan panelnya bocor.
Baca Juga: Singapore Airlines Mendarat Darurat di Bangkok, 1 Tewas, 30 Cedera
- Maskapai ini telah mengeluarkan permintaan maaf atas “pengalaman traumatis” tersebut.
- Maskapai mengatakan 18 orang dirawat dan 12 orang masih dirawat di rumah sakit. Rumah Sakit Samitivej mengatakan pihaknya merawat 71 penumpang. Tujuh di antaranya kritis, kata General Manager Bandara Suvarnabhumi Bangkok, Kittipong Kittikachorn.
- Juru bicara FlightRadar 24 mengatakan pihaknya menganalisis data sekitar pukul 07.49 GMT yang menunjukkan pesawat miring ke atas dan kembali ke ketinggian jelajahnya dalam kurun waktu satu menit.
- Laporan awal menunjukkan adanya penurunan dari ketinggian 37.000 kaki menjadi 31.000 kaki, meskipun sekarang tampaknya hal tersebut kemungkinan merupakan perubahan tingkat penerbangan sebagai persiapan pendaratan.