Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat
4 April 2018
S&P 500: + 1,16%
China merespons dengan rencana tarif pembalasan atas sekitar US$ 50 miliar impor AS.
15 Juni 2018
S&P 500: -0,10%
Amerika Serikat menetapkan tanggal efektif 6 Juli untuk pungutan impor sebesar 25% atas barang dari China senilai US$ 34 miliar. Tiongkok merespons dengan barang dengan tarif atas barang-barang AS senilai US$ 34 miliar.
Baca Juga: Trump bertanya siapa musuh terbesar AS, Ketua The Fed Powell atau Presiden China Xi?
10 Juli 2018
S&P 500: + 0,35%
Amerika Serikat meluncurkan rencana tarif 10% atas impor Cina senilai US$ 200 miliar.
1 Agustus 2018
S&P 500: -0,10%
Trump memerintahkan Perwakilan Dagang AS (USTR) untuk menaikkan tarif impor barang dari China senilai US$ 200 miliar menjadi 25% dari yang semula diusulkan 10%.
7 Agustus 2018
S&P 500: + 0,28%
Amerika Serikat merilis daftar barang-barang Cina senilai US$ 16 miliar untuk dikenai tarif 25%. China membalas dengan bea masuk 25% atas barang-barang AS senilai U$ 16 miliar.
23 Agustus 2018
S&P 500: -0,17%
Tarif barang yang muncul pada daftar 7 Agustus dari Amerika Serikat dan Cina mulai berlaku.
7 September 2018
S&P 500: -0,22%
Trump mengancam tarif impor barang dari Tiongkok senilai US$ 267 miliar lebih.
Baca Juga: Trump menekan perusahaan-perusahaan AS menutup bisnis mereka di China
24 September 2018
S&P 500: -0,35%
Amerika Serikat menerapkan tarif impor 10% pada barang dari China senilai US$ 200 miliar. Tarif ini akan meningkat menjadi 25% pada 1 Januari 2019. China membalas dengan mengenakan tarif impor senilai US$ 60 miliar barang dari AS.
1 Desember 2018
S&P 500: + 1,09% (Senin, 3 Desember)
Amerika Serikat dan Cina sepakat melakukan gencatan senjata selama 90 hari tarif baru impor. Trump setuju menunda kenaikan tarif impor pada barang-barang China senilai $ 200 miliar yang semula berlaku 1 Januari 2019 menjadi awal Maret 2019 selama pembicaraan antara kedua negara berlangsung. China setuju untuk membeli produk AS yang “sangat substansial”.