Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat
1 Agustus 2019
S&P 500: -0,90%
Setelah dua hari pembicaraan perdagangan dengan sedikit kemajuan. Trump mengeluhkan China yang belum menindaklanjuti janji untuk membeli lebih banyak produk pertanian AS. Ia mengumumkan mengenakan tarif 10% dari impor Cina senilai US$ 300 miliar, di samping 25% yang sudah dipungut atas barang-barang Tiongkok senilai US$ 250 miliar. Trump mengatakan pembicaraan antara Washington dan Beijing akan terus berlanjut meskipun ada tarif baru, dan tarif dapat ditingkatkan di atas 25% secara bertahap.
5 Agustus 2019
S&P 500: -2,98%
Kementerian Perdagangan China menanggapi tarif terbaru AS dengan menghentikan pembelian produk pertanian AS. Mata uang yuan China melemah melewati level 7 per dolar, membuat pasar saham turun tajam.
Setelah pasar AS tutup, Departemen Keuangan AS mengatakan untuk pertama kalinya sejak 1994 bahwa China memanipulasi mata uangnya, membuat dolar AS melemah tajam dan mengirim harga emas ke level tertinggi enam tahun.
Baca Juga: Kembali memanas, China mengenakan tarif balasan pada produk AS senilai US$ 75 miliar
6 Agustus 2019
S&P 500: + 1,3%
Bank sentral China, People's Bank of China, mengatakan Beijing belum dan tidak akan menggunakan yuan untuk menanggapi friksi perdagangan. Seorang pembantu senior Trump mengatakan pembicaraan perdagangan AS-Cina masih direncanakan di Washington pada bulan September, dan tarif terbaru masih dapat diubah jika pembicaraan berjalan baik, sebuah pesan yang membantu menenangkan pasar.
9 Agustus 2019
S&P 500: -0,66%
Trump mengatakan dia tidak siap untuk membuat kesepakatan dengan Beijing dan menyarankan dia dapat membatalkan pembicaraan perdagangan langsung yang dijadwalkan untuk Washington pada bulan September 2019. Presiden AS juga mengatakan AS akan terus menahan diri untuk tidak berbisnis dengan raksasa peralatan telekomunikasi China, Huawei, yang merupakan kemunduran janjinya selama pertemuan dengan Xi.
13 Agustus 2019
S&P 500: 1,5%
Trump menunda tarif impor sekitar setengah dari daftar produk China senilai US$ 300 miliar yang diumumkan pada 1 Agustus, termasuk laptop dan ponsel, yang dijadwalkan mulai pada bulan September. Sebaliknya, tarif ini akan digeser pada 15 Desember dengan harapan mengurangi dampaknya terhadap penjualan.
Baca Juga: Duh, Tarif Baru AS Bakal Pangkas Pertumbuhan Ekonomi China di Bawah 6%
23 Agustus 2019
S&P 500: -2,6%
China mengumumkan akan mengenakan tarif impor balasan sebesar 10% terhadap barang-barang AS senilai sekitar US$ 75 miliar, Ini sebagai tanggapan atas tarif AS yang diumumkan sebelumnya pada Agustus.
Trump kemudian mengumumkan akan menaikkan semua tarif impor saat ini dari 25% menjadi 30%, dan tarif impor yang dijadwalkan untuk September dan Desember 2019 naik menjadi 15%, bukan 10%.