Sumber: South China Morning Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Dengan wabah virus corona yang terus menyebar di seluruh negeri, sejumlah perusahaan teknologi China telah meluncurkan serangkaian platform dan layanan yang bertujuan untuk menyediakan informasi terverifikasi tentang penyakit tersebut.
Virus 2019-nCov telah menyebar ke seluruh China sejak Januari dan telah merenggut 636 nyawa dan menginfeksi hampir 29.000 orang pada Jumat pagi. Kasus-kasus juga telah dilaporkan di 24 negara lain termasuk Thailand, Singapura, Jepang dan AS.
Alat ad hoc baru termasuk aplikasi dan platform yang memetakan infeksi terbaru, memberikan pembaruan informasi terkini tentang epidemi, dan memfasilitasi konsultasi dokter online gratis dan jawaban yang diberdayakan AI untuk pertanyaan terkait virus.
Baca Juga: Hoaks virus corona, dari sop kelelawar sampai menular lewat pandangan mata
Berikut beberapa aplikasi baru tersebut.
1. Pelacakan virus secara real time
Perusahaan internet China Qihoo 360 bekerjasama dengan perusahaan teknologi NoSugarTech mengembangkan platform pelacakan yang memungkinkan pengguna memeriksa apakah mereka baru saja bepergian di dekat orang terinfeksi yang dikonfirmasi, menurut perusahaan.
Data pada platform berasal dari sumber yang diverifikasi publik seperti laporan media milik negara dan situs web pemerintah daerah. Menurut media teknologi lokal PingWest, platform ini didukung oleh teknologi kecerdasan buatan (AI) Qihoo 360 untuk memastikan bahwa informasi tepat waktu dan akurat.
Baca Juga: Lingkungan di Wuhan terinfeksi setelah 40.000 keluarga berkumpul untuk potluck
Sementara, media lokal 36Kr melaporkan, NoSugarTech juga bermitra dengan media milik pemerintah People's Daily, yang akan bertanggung jawab untuk meninjau keandalan sumber informasi.
Pengguna dapat memasuki wilayah mereka, tanggal perjalanan, penerbangan atau nomor kereta untuk melihat apakah ada pasien yang terinfeksi berada di rute yang sama. Platform ini mendukung pencarian berbagai angkutan umum seperti kereta, penerbangan, bus, kereta bawah tanah, dan taksi. Lebih dari 55 juta orang telah menggunakan layanan ini per 31 Januari, menurut laporan media.
Reuters melaporkan, warga di Guangzhou dan Shenzhen juga dapat mencari tahu apakah ada pasien yang terinfeksi tinggal di lingkungan mereka menggunakan program mini WeChat. Aplikasi mini ini dapat memetakan infeksi virus yang dikonfirmasi secara geografis dengan mengintegrasikan laporan kasus dari pihak berwenang dan mencatatnya di peta. Kasus yang dikonfirmasi akan dilambangkan dengan tanda seru pada peta.
Baca Juga: Dokter China pertama yang ingatkan bahaya virus corona meninggal dunia
Sebuah perusahaan pemetaan bernama QuantUrban juga meluncurkan pelacak serupa pada peta berbasis browsernya, yang mencakup sembilan kota lain di provinsi Guangdong, menurut Reuters.
2. Konsultasi dokter online gratis dari Baidu
Baidu telah meluncurkan platform konsultasi dokter online gratis kepada publik untuk pertanyaan terkait pneumonia. Dengan mendorong orang-orang dengan penyakit ringan untuk berkonsultasi dengan dokter secara online, platform ini bertujuan untuk mengurangi kepanikan di antara orang-orang dan menyelamatkan rumah sakit dari situasi yang penuh sesak. Pengguna dari Wuhan akan diprioritaskan dalam pencocokan dengan dokter.
Baca Juga: Korban jiwa virus corona mencapai 637, bursa Asia turun jelang akhir pekan
Berdasarkan data yang dihimpun South China Morning Post, layanan telemedicine gratis dapat diakses melalui aplikasi Baidu. Lebih dari 92 juta orang telah mengunjungi platform pada 6 Februari dan lebih dari 2,7 juta pertanyaan telah diajukan.
Raksasa teknologi China itu telah bermitra dengan layanan perawatan kesehatan online lainnya seperti Ping An Good Doctor dan WeDoctor untuk mengintegrasikan sumber daya dokter online mereka ke dalam platform dan meningkatkan efisiensi konsultasi, kata perusahaan itu.
3. AI-powered oleh Alibaba
Lembaga penelitian Alibaba, Damo Academy, mengembangkan alat layanan kesehatan masyarakat yang diberdayakan AI, pertama kali digunakan oleh pemerintah provinsi Zhejiang pada 27 Januari, yang menyediakan informasi terkait virus. Sistem ini dapat menjawab sebagian besar pertanyaan tentang pandemi melalui aplikasi yang berfungsi sebagai platform layanan pemerintah Zhejiang.
Baca Juga: Dua WNA diobservasi di Natuna, Menkes: Tak perduli warga mana, saya pelihara semua
Dengan pengenalan suara dan integrasi terkait AI lainnya, sistem dapat memberikan jawaban atas berbagai pertanyaan menggunakan informasi yang dikeluarkan oleh pihak berwenang, seperti lokasi rumah sakit terdekat atau bagaimana memilih masker wajah yang disetujui secara medis.
Baca Juga: Pemerintah pertimbangkan gelombang kedua pemulangan WNI dari China
Jika ada kasus pertanyaan yang belum terpecahkan, AI akan mentransfer pertanyaan ke seorang karyawan manusia. Menurut Alibaba, sistem ini telah berhasil menangani lebih dari 92% pertanyaan online tentang platform layanan pemerintah Zhejiang pada hari pertama.
Sistem AI-powered telah digunakan di lebih dari 30 provinsi dan wilayah di seluruh Tiongkok pada 1 Februari, termasuk provinsi Hubei, tempat virus pertama kali terdeteksi.