Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyambut keputusan stasiun televisi ABC menangguhkan tayangan "Jimmy Kimmel Live", sekaligus kembali menyerukan agar regulator mencabut izin siaran bagi media yang dinilai memberinya pemberitaan negatif.
Langkah ini kembali memanaskan perdebatan nasional tentang kebebasan berbicara di Negeri Paman Sam.
Baca Juga: Kritik Trump, Obama Sebut AS Hadapi Krisis Politik Pasca-Pembunuhan Charlie Kirk
Latar Belakang
Skorsing Kimmel terjadi setelah monolognya pada Senin (15/9/2025) menyinggung cara para pendukung aktivis konservatif Charlie Kirk merespons kematian sang tokoh.
Kirk, 31 tahun, tewas ditembak dari jarak jauh saat berdebat di Universitas Utah pada 10 September lalu.
Pelaku, seorang mahasiswa berusia 22 tahun, sudah didakwa atas kasus pembunuhan tersebut.
Dalam monolog berdurasi sembilan menit, Kimmel menyebut para pendukung Kirk mencoba memanfaatkan tragedi itu untuk "mencetak poin politik".
Komentar tersebut menuai kritik keras dari kubu konservatif.
Baca Juga: FBI: Tersangka Penembak Charlie Kirk Tinggalkan Catatan Ancaman
Trump Serang Media
Trump, yang tengah melakukan kunjungan kenegaraan ke Inggris, menyebut Kimmel “tidak berbakat, memiliki rating buruk, dan berkata buruk tentang pria hebat bernama Charlie Kirk.”
Ia juga menilai lisensi siaran stasiun televisi yang memberitakan dirinya secara negatif perlu dipertimbangkan untuk dicabut.
“Yang mereka lakukan hanya menyerang Trump. Mungkin lisensi mereka harus dicabut,” kata Trump di dalam pesawat kepresidenan Air Force One.
Meski demikian, hukum federal AS melarang Komisi Komunikasi Federal (FCC) mencabut izin siaran hanya karena konten pemberitaan atau komentar politik yang tidak disukai pemerintah.
Baca Juga: Tersangka Penembakan Charlie Kirk Simpan Pesan Nyeleneh di Selongsong Peluru
Kecaman dari Publik dan Tokoh Politik
Langkah ABC menangguhkan Kimmel menuai kecaman luas, termasuk dari mantan Presiden Barack Obama.
“Setelah bertahun-tahun mengeluhkan soal cancel culture, pemerintahan saat ini justru membawa praktik itu ke level berbahaya dengan ancaman regulasi terhadap media yang tidak disukai,” ujar Obama.
Serikat penulis dan aktor, serta American Civil Liberties Union (ACLU), juga mengecam tindakan ini sebagai upaya inkonstitusional untuk membungkam kritik terhadap pemerintah.
Baca Juga: Siapakah Tyler Robinson, Tersangka Penembakan Charlie Kirk?
Tekanan Regulator dan Industri
Sebelum ABC mengambil keputusan, Ketua FCC Brendan Carr menyerukan agar stasiun lokal berhenti menayangkan acara Kimmel.
Dua konglomerat penyiaran besar, Nexstar dan Sinclair Broadcast Group, kemudian menyatakan akan mengganti slot program Kimmel dengan tayangan lain.
ABC, yang dimiliki Walt Disney, akhirnya mengumumkan penangguhan tanpa batas waktu. Keputusan itu diambil langsung oleh CEO Disney Bob Iger dan Co-Chair Disney Entertainment Dana Walden.
Baca Juga: Viral Komentar J.K. Rowling Pasca Pembunuhan Charlie Kirk, Apa Katanya?
Konteks Lebih Luas
Sejak kembali ke Gedung Putih pada Januari lalu, Trump kerap menggunakan jalur hukum maupun kewenangan eksekutif untuk menyerang pemberitaan yang dianggap merugikan dirinya.
Kasus Kimmel menjadi sorotan karena menyinggung benturan mendasar antara kebebasan pers yang dijamin Amandemen Pertama Konstitusi AS dengan klaim kubu Trump soal bahaya “ujaran kebencian.”