kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.706.000   -3.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.340   -15,00   -0,09%
  • IDX 6.618   86,45   1,32%
  • KOMPAS100 963   10,57   1,11%
  • LQ45 753   6,24   0,83%
  • ISSI 204   3,07   1,52%
  • IDX30 391   2,33   0,60%
  • IDXHIDIV20 475   7,20   1,54%
  • IDX80 109   1,13   1,05%
  • IDXV30 113   2,27   2,05%
  • IDXQ30 129   1,02   0,80%

Insinyur Jepang melanjutkan pemulihan reaktor nuklir


Kamis, 24 Maret 2011 / 10:53 WIB
Insinyur Jepang melanjutkan pemulihan reaktor nuklir
ILUSTRASI. Eksperimen pelayanan melalui robot kerjasama MasterCard dan PizzaHut


Sumber: Bloomberg | Editor: Ruisa Khoiriyah

TOKYO. Para insinyur di negeri Sakura Jepang tengah bekerja keras membenahi kerusakan pada pembangkit tenaga nuklir agar listrik bisa kembali normal. Langkah ini dilakukan beriringan dengan upaya pemerintah Jepang menyiapkan pembagian air mineral dalam botol untuk masyarakat, usai dipastikan air keran di Tokyo tidak aman untuk dikonsumsi bayi.

Pemerintah kota Tokyo akan membagikan 240.000 botol air mineral untuk 80.000 keluarga. Kadar yodium radioaktif yang terkandung dalam air di fasilitas perawatan di Katsushika, sebagaimana sempat diteliti, dua kali lipat dari batas yang dibolehkan terkonsumsi oleh bayi.

Memulihkan daya merupakan kunci untuk mengakhiri krisis nuklir yang meledak karena guncangan gempa dan terjangan tsunami. Musibah ini telah membuat air dan makanan terkontaminasi, dan mendorong warga memborong barang-barang di supermarket meski pemerintah telah memperingatkan risikonya.

"Ini merupakan krisis yang terus berkembang, dan kami tidak tahu apakah masalah radiasi ini telah mencapai puncaknya," ujar Yoshimasa Maruyama, ekonom Senior Itochu Group, perusahaan ritel yang berbasis di Osaka dan meraup 30% pendapatan dari penjualan makanan.

Pekerja di Tokyo Electric Power Co. pembangkit listrik Fukushima Dai-Ichi, yang berlokasi 220 km dari Tokyo, melanjutkan upaya mengembalikan listrik ke reaktor ketiga. "Daya ini dibutuhkan untuk membantu sirkulasi air pendingin untuk unit," katanya.



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×