kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Internet di Iran, mati segan hidup pun tak mau


Senin, 20 Mei 2013 / 08:00 WIB
Internet di Iran, mati segan hidup pun tak mau
ILUSTRASI. Citraland. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO


Sumber: BBC | Editor: Asnil Amri

TEHRAN. Pemerintah Iran memperketat sensornya terhadap saluran internet di negara itu menjelang pemilu bulan depan.

Pemilu yang sama sebelumnya diwarnai berbagai aksi protes terhadap jalannya pemilu yang diklaim curang dan bentrokan warga dan aparat yang tersebar ke seluruh penjuru dunia berkat pemberitaan dari internet yang diselundupkan dari Iran.

Kali ini aparat pemerintah membantah melakukan penyensoran, namun tak menjelaskan kenapa layanan internet menjadi sangat lambat.

Jaringan pebisnis, bank bahkan organisasi di bawah pemerintah tak luput dari dampak gangguan internet ini, tulis media lokal seperti dikutip kantor berita AFP.

"Internet sedang dalam kondisi koma," tulis koran Ghanoon dalam laporannya awal bulan ini.

"(Keadaan seperti) ini hanya terjadi di Iran: pemilu datang, internet hengkang," tulis koran itu dalam kicauannya di twitter meniru pepatah dalam bahasa Parsi.

Majelis Tinggi 'bertanggung jawab'

Facebook, Twitter, YouTube serta berbagai situs obrolan dan sosial lain, termasuk ribuan situs asal negara Barat, menjadi sasaran sensor di Iran sejak aksi demo besar-besaran di jalanan pasca pemilu dan terpilihnya kembali Presiden Mahmoud Ahmadinejad tahun 2009.

Aksi demonsrasi pasca pemilu Iran seperti ini marak diberitakan internet 2009 lalu. Aksi-aksi tersebut, umumnya diwarnai dengan aksi keras aparat yang berakibat pada penangkapan dan bahkan tewasnya korban, menjadi berita utama di dunia melalui jaringan internet.

Kini menurut pengamat aparat mencoba mencegah situasi kembali terulang dengan menghentikan laju informasi dengan melambatkan layanan internet. Kecepatan untuk membuka email sangat berkurang, apalagi untuk mengunduh file bermateri besar.

"Lupakan niat mengundung file, pita lebar (bandwith)nya turun tiap saat," maki seorang penjual cakram rekam bajakan di Tehran.

Seorang teknisi senior di sebuah perusahaan penyedia layanan jaringan internet di Tehran mengatakan perusahaannya juga tak bisa menyampaikan keluhan soal ini pada aparat berwenang.

Aparat tak bersedia menjelaskan kenapa akses internet makin lambat di Iran, namun seorang mantan pejabat menyebut Majelis Tinggi urusan Dunia maya ada dibalik kebijakan ini.

Majelis ini dibentuk Maret tahun lalu, dan ditugasi menjadi warga Iran dari "bahaya" internet dan pada saat yang sama "memaksimalkan manfaat" darinya.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×