Sumber: NBC News | Editor: Noverius Laoli
“Kami menemukan konduktivitas termal massal pada batas inti-mantel menjadi 1,5 kali lebih tinggi dari nilai yang diasumsikan secara konvensional, yang mendukung aliran panas yang lebih tinggi dari inti, sehingga konveksi mantel lebih kuat dari yang diharapkan,” tambah peneliti.
“Hasil menunjukkan mantel lebih efisien didinginkan, yang pada akhirnya akan melemahkan banyak aktivitas tektonik yang didorong oleh konveksi mantel lebih cepat dari yang diharapkan dari perilaku konduksi termal yang diyakini secara konvensional.”
Baca Juga: Mengenal Fenomena Astronomi Perihelion dan Aphelion, Apa Perbedaannya?
Ketika planet menjadi dingin, ia akan kehilangan medan magnetnya, yang melindungi Bumi dari radiasi kosmik yang berbahaya. Pada saat itu, Bumi akan menjadi batu yang steril dan tidak dapat dihuni.
Para peneliti tidak menebak berapa tahun lagi kehidupan di Bumi bisa ada.
Proyeksi tahun 2013 oleh Andrew Rushby dari University of East Anglia di Inggris mengelompokkan kelangsungan hidup Bumi menjadi baik untuk 1,75 miliar hingga 3,25 miliar tahun lagi, dengan asumsi tidak ada bencana nuklir, asteroid jahat, atau bencana tak terduga lainnya.