kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inti Bumi Mendingin Lebih Cepat dari yang Diperkirakan


Kamis, 20 Januari 2022 / 17:00 WIB
Inti Bumi Mendingin Lebih Cepat dari yang Diperkirakan
ILUSTRASI. Inti Bumi Mendingin Lebih Cepat dari yang Diperkirakan Ilmuwan


Sumber: NBC News | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Para ilmuwan menemukan bahwa proses pendinginan inti planet Bumi lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya.

Inti planet Bumi memang telah mendingin selama miliaran tahun tetapi sekarang proses pendinginan itu tercatat lebih cepat yang konsekuensinya mempercepat akhir kehidupan di muka Bumi.

Para peneliti menemukan bahwa interior Bumi telah berangsur-angsur mendingin selama 4,5 miliar tahun keberadaannya.

Kondisi pendinginan ini dinilai sebagai pola yang umum dapat membantu planet berevolusi  menjadi surga hijau seperti sekarang, dimana manusia telah berkembang selama lebih 200.000 tahun terakhir.

Baca Juga: Apa yang Disebut Planet Luar Surya? Begini Penjelasannya, Termasuk Jumlahnya

"Perspektif ini menimbulkan pertanyaan tentang seberapa cepat Bumi kehilangan panas sepanjang sejarah Bumi, yang secara langsung terkait dengan pertanyaan mendasar tentang berapa lama Bumi akan tetap aktif secara dinamis," tulis para ilmuwan dalam makalah yang diterbitkan di jurnal Earth seperit dikutip dari NBCNews.

Sejauh ini para peneliti masih terus melakukan penelitian seberapa cepat proses pendinginan inti Bumi berlangsung. Sekelompok ilmuwan mempelajari bridgmanite, mineral konduktif umum yang ditemukan di antara inti dan mantel bumi.

Mereka menemukan bahwa itu 1,5 kali lebih konduktif daripada yang diyakini sebelumnya, yang berarti proses pendinginan Bumi mungkin juga lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya.

Baca Juga: NASA Ajak Pantau Asteroid yang Berada di Dekat Bumi Lewat Situs Ini, Yuk Cek Sekarang

“Kami menemukan konduktivitas termal massal pada batas inti-mantel menjadi 1,5 kali lebih tinggi dari nilai yang diasumsikan secara konvensional, yang mendukung aliran panas yang lebih tinggi dari inti, sehingga konveksi mantel lebih kuat dari yang diharapkan,” tambah peneliti.

“Hasil menunjukkan mantel lebih efisien didinginkan, yang pada akhirnya akan melemahkan banyak aktivitas tektonik yang didorong oleh konveksi mantel lebih cepat dari yang diharapkan dari perilaku konduksi termal yang diyakini secara konvensional.”

Baca Juga: Mengenal Fenomena Astronomi Perihelion dan Aphelion, Apa Perbedaannya?

Ketika planet menjadi dingin, ia akan kehilangan medan magnetnya, yang melindungi Bumi dari radiasi kosmik yang berbahaya. Pada saat itu, Bumi akan menjadi batu yang steril dan tidak dapat dihuni.

Para peneliti tidak menebak berapa tahun lagi kehidupan di Bumi bisa ada.

Proyeksi tahun 2013 oleh Andrew Rushby dari University of East Anglia di Inggris mengelompokkan kelangsungan hidup Bumi menjadi baik untuk 1,75 miliar hingga 3,25 miliar tahun lagi, dengan asumsi tidak ada bencana nuklir, asteroid jahat, atau bencana tak terduga lainnya.




TERBARU

[X]
×