Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. International Holding Company (IHC) asal Abu Dhabi dikabarkan akan berinvestasi US$ 400 juta ke Adani Enterprise. Padahal, nilai pasar dari perusahaan milik miliarder asal India Gautam Adani ini sudah anjlok US$ 70 miliar.
“Ketertarikan kami pada Adani Group didorong oleh keyakinan. Kami melihat potensi pertumbuhan yang kuat dari perspektif jangka panjang dan nilai tambah bagi pemegang saham,” ujar Chief Executive Officer IHC, Syed Basar Shueb seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (31/1).
Investasi IHC ini dilakukan saat perusahaan tersebut berupaya memulihkan kepercayaan pasar dalam bisnis port to power miliknya, setelah mendapat kritik pedas dari Hindenburg Research.
Hindenburg menyebut, penjualan saham Adani senilai US$ 2,5 miliar yang dijadwalkan ditutup pada hari Selasa, seharusnya membuka celah bagi investor dari India yang lebih luas. Sebaliknya, kali ini dia harus mengandalkan dana dari investor luar negeri. Hindenburg juga menuduh Gautam Adani melakukan manipulasi pasar.
Baca Juga: Produsen Otomotif Ramai-Ramai Turunkan Harga Mobil Listrik
Menjawab tuduhan itu, Adani Group mengeluarkan bantahan setebal 413 halaman pada hari Minggu lalu, namun upayanya untuk memulihkan kepercayaan tampaknya gagal karena banyak investor mengkhawatirkan penurunan valuasi yang makin dalam.
Lepas dari rumor tersebut, IHC tetap berpegang teguh pada pendiriannya untuk berinvestasi atas saham Adani Enterprise. Langkah ini didasari investasi di bulan April lalu, di mana Adani Enterprises berhasil mengumpulkan US$ 944 juta dengan menerbitkan saham preferensial ke IHC.
Lebih lanjut, setelah melihat laporan Hindenburg pada Jumat lalu, IHC mengatakan keputusan bisnisnya didasarkan pada fakta dan analisis. Saham IHC pun langsung merosot sebanyak 5,2% pada hari Senin.
Dengan investasi mulai dari SpaceX milik Elon Musk, hingga perikanan lokal dan pengembang properti terbesar di Abu Dhabi, IHC berada di garis depan dalam upaya mendiversifikasi ekonomi UEA.
“Adani adalah operator bandara dan pelabuhan utama India, perusahaan investasi unggulan Abu Dhabi mungkin berkepentingan untuk memperkuat hubungan yang ada, terutama karena Emirat banyak berfokus pada pariwisata, pelabuhan, dan bisnis serupa lainnya,” kata Chief Investment Officer Century Financial, Vijay Valecha.