kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,89   3,53   0.38%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investor disarankan untuk menjual saham jenis ini, kapanpun emiten tersebut rebound


Jumat, 17 April 2020 / 19:23 WIB
Investor disarankan untuk menjual saham jenis ini, kapanpun emiten tersebut rebound
ILUSTRASI. Investor mengamati pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (26/3).


Sumber: CNBC | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  NEW YORK. Wabah virus corona telah membuat dunia berbeda dari sebelumnya. Virus corona juga telah membuat dunia sadar, khususnya para investor mana bisnis yang kuat terhadap goncangan dan mana yang rapuh.

Jim Cramer, pembawa acara Mad Money di Amerika Serikat mengatakan, hadirnya wabah virus corona dan kebijakan lockdown yang dilakukan sejumlah negara telah membuat aktivitas ekonomi hampir terhenti dan menciptakan masa depan yang tidak pasti bagi banyak bisnis.

Sayangnya, ia mengatakan, ada banyak bisnis yang akhirnya tumpang dan tidak layak menjadi tempat berinvestasi lagi. Untuk itu ia menyarankan para investor untuk menjual saham-saham tersebut begitu saham-saham itu rebound dan menggantinya dengan saham yang lebih kuat terhadap goncangan.

Baca Juga: Tiga tips menjaga pikiran dan tubuh sesuai nasihat Warren Buffett

"Seperti masuk ke saham perusahaan teknologi dan perawatan kesehatan yang membantu kita mengatasi pandemi ini," katanya seperti dilansir CNBC, Jumat (17/4).

Lebih lanjut, Cramer mengatakan ada jutaan orang bekerja dan belajar serta melakukan banyak hal dari rumah saat ini. Sementara ada puluhan juta orang lainnya yang telah kehilangan pekerjaan dalam empat minggu terakhir.

Karena lebih banyak waktu dihabiskan di rumah dan lebih sedikit dihabiskan di jalan.

"Setelah Anda terbiasa melewatkan banyak perjalanan Anda, saya pikir bisnis perjalanan sudah kurang menarik," kata Cramer. “Hanya ada satu pembuat mobil yang saya rekomendasikan. Tentu saja, itu Tesla. " ujarnya.

Minyak dan gas

Harga minyak mentah global merosot karena Arab Saudi dan Rusia, dua negara utama dalam OPEC dan OPEC + telah bekerja keras untuk menekan produksi di tengah penurunan harga minyak dunia.

Di sisi lain, anjuran untuk tinggal dan bekerja di rumah, di berbagai negara telah membuat permintaan minyak berkurang. Harga minyak mentah West Texas Intermediate per barel  merosot lebih dari 66% tahun ini menjadi lebih dari US$ 20 pada Kamis sore.

"Jika kita tidak lagi pergi bekerja, itu berarti kita menggunakan lebih sedikit bensin," kata Cramer. "Seluruh kelompok itu tidak tersentuh, dan dividen besar itu tidak aman," tuturnya.

Baca Juga: Saham Amazon melompat hampir 10%, Investasi besar Warren Buffett membuahkan hasil




TERBARU

[X]
×