Sumber: CNBC,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Menanggapi hal ini, Mobius mengatakan, "Saya rasa mereka mengambil langkah yang salah. Saya melihat merea bereaksi terhadap situasi jangka pendek karena inflasi, yang utamanya disebabkan oleh harga makanan dan khususnya harga bawang," katanya seperti yang dikutip dari CNBC.
Pada Oktober, tingkat inflasi tahunan India naik ke level 4,62% akibat lonjakan harga pangan. Angka tersebut jauh di atas target jangka menengah RBI di level 4%.
Baca Juga: ICP November naik menjadi US$ 63,26 per barel, terkerek optimisme kesepakatan dagang
"Mereka seharusnya menurunkan suku bunga acuan," kata Mobius. Kebijakan ini bisa memberikan solusi atas masalah utang di sektor finansial India. Dia juga menguraikan, India akan melalui penyesuaian yang sangat esar saat ini karena reformasi yang dilakukan, khususnya dari sisi pajak," katanya kepada CNBC.
Pemerintah telah berjuang untuk mengumpulkan pendapatan yang cukup sejak skema pajak baru mulai berlaku pada pertengahan 2017. Laporan terbaru mengatakan struktur GST diatur untuk dilakukan peninjauan.
Baca Juga: Polisi tembak mati pelaku pemerkosaan, masyarakat India bersorak
“Ini adalah penyesuaian yang orang harus terbiasa dan butuh waktu. Tapi tahun depan, saya percaya ini akan berjalan baik - mereka akan melakukan penyesuaian ini dan menyadari bahwa reformasi akan berdampak,” kata Mobius kepada CNBC, seraya menambahkan bahwa dia masih bullish di India.
Kondisi saat ini, banyak usaha mikro, kecil dan menengah mengalami kesulitan akibat pajak pertambahan nilai yang baru.