Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - PARIS. Organisasi pengawas pasar modal global, International Organization of Securities Commissions (IOSCO), memperingatkan bahwa tokenisasi aset keuangan dapat menimbulkan risiko baru bagi investor.
Dalam laporan yang dirilis Selasa (11/11/2025), IOSCO menyebutkan bahwa meningkatnya minat terhadap tokenisasi atau proses mengubah aset dunia nyata seperti saham dan obligasi menjadi token berbasis blockchain perlu diimbangi dengan pengawasan yang ketat.
Baca Juga: Thailand Hentikan Implementasi Gencatan Senjata dengan Kamboja, Akan Sampaikan ke AS
Tokenisasi telah menarik kembali perhatian pelaku industri keuangan dan kripto sepanjang tahun ini, dengan semakin banyak produk tokenized yang diperdagangkan melalui platform daring.
Meski demikian, IOSCO menegaskan bahwa struktur kompleks dari tokenisasi bisa menimbulkan kebingungan bagi investor terkait kepemilikan aset dasar maupun token kriptonya sendiri.
“Meski adopsinya masih terbatas, tokenisasi berpotensi mengubah cara penerbitan, perdagangan, dan pengelolaan aset keuangan,” kata Tuang Lee Lim, Ketua Gugus Tugas Fintech IOSCO.
Baca Juga: SoftBank Raup Laba US$16,6 Miliar Berkat Lonjakan Valuasi OpenAI
Risiko Baru dan Keterkaitan dengan Pasar Kripto
IOSCO menjelaskan bahwa sebagian besar risiko tokenisasi sebenarnya sudah tercakup dalam kerangka regulasi yang ada.
Namun, penggunaan teknologi blockchain memperkenalkan vulnerabilities baru, termasuk risiko terhadap pihak ketiga sebagai penerbit token (counterparty risk).
IOSCO juga menyoroti potensi efek limpahan (spill-over effects) akibat meningkatnya keterkaitan antara pasar aset kripto dan aset keuangan tokenized.
Kekhawatiran ini senada dengan peringatan dari regulator sekuritas Uni Eropa yang disampaikan pada September lalu.
Selain itu, variasi struktur tokenisasi bisa menyebabkan investor tidak sepenuhnya memahami apakah mereka memiliki aset riil atau sekadar token digital yang mewakilinya.
Baca Juga: Harga Emas Naik ke Level Tertinggi 3 Minggu Usai Akhir Government Shutdown AS
Dorongan dan Tantangan di Industri Keuangan
Sejumlah lembaga keuangan besar seperti Nasdaq tengah mengembangkan proyek tokenisasi, meskipun sebagian pelaku Wall Street masih skeptis terhadap manfaatnya.
IOSCO mencatat bahwa meskipun minat komersial terhadap tokenisasi meningkat, tingkat adopsi nyata masih rendah.
Pendukung tokenisasi berargumen bahwa penggunaan blockchain dapat memangkas biaya perdagangan, mempercepat penyelesaian transaksi (settlement), memungkinkan perdagangan 24 jam, serta menarik minat investor muda.
Baca Juga: Pasar Kripto Bangkit! Kapitalisasi Naik US$170 Miliar, Bitcoin Tembus US$106.000
Namun, IOSCO menyebutkan bahwa “keuntungan efisiensi tersebut tidak merata,” karena pelaku pasar tetap harus bergantung pada infrastruktur keuangan tradisional.
“Issuer jarang mengungkapkan secara terbuka keuntungan efisiensi yang terukur, jika memang ada,” tambah laporan itu.













