Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana untuk membawa unit bisnis 7-Eleven di Amerika Serikat ke pasar saham melalui penawaran umum perdana (IPO) menjadi langkah penting dalam upaya keluarga pendiri Seven & i Holdings, yaitu keluarga Ito, untuk mempertahankan kendali atas perusahaan tersebut.
Namun, langkah ini membawa tantangan dan risiko yang tidak bisa diabaikan.
Latar Belakang
Seven & i Holdings, induk perusahaan 7-Eleven, menghadapi ancaman pengambilalihan dari perusahaan Kanada, Alimentation Couche-Tard. Sebagai respons, keluarga Ito, melalui manajemen perusahaan, mengusulkan pembelian manajemen (management buyout) senilai 9 triliun yen (sekitar US$57 miliar).
Baca Juga: Ledakan Aksi Merger dan Akuisisi di Jepang Masih Akan Berlangsung
Untuk mendanai pembelian ini, diperlukan pinjaman sebesar 6 triliun yen yang didukung oleh bank-bank Jepang, seperti Mizuho Financial dan Sumitomo Mitsui Financial.
Sebagai bagian dari rencana tersebut, IPO bisnis 7-Eleven di AS diharapkan dapat mengumpulkan lebih dari 1 triliun yen (sekitar US$6,3 miliar). Dana ini akan digunakan untuk mengurangi beban utang dan membuat kesepakatan lebih menarik bagi bank yang membiayai akuisisi.
Analisis Strategi IPO
Sebelum pendekatan Couche-Tard, Seven & i hanya merencanakan IPO untuk bisnis supermarket mereka di Jepang. Oleh karena itu, langkah untuk melistingkan unit AS ini lebih merupakan respons taktis terhadap ancaman akuisisi daripada keputusan strategis jangka panjang.
Unit 7-Eleven di AS mencakup 95% dari pendapatan eksternal segmen toko serba ada global Seven & i. Namun, margin laba unit AS masih tertinggal dibandingkan Couche-Tard, yang dapat memengaruhi valuasi IPO.
- EBITDA bisnis internasional Seven & i diperkirakan mencapai 563 miliar yen untuk tahun fiskal yang berakhir pada Februari 2025.
- Dengan menggunakan kelipatan EBITDA Couche-Tard sebesar 11 kali, unit 7-Eleven di AS bernilai sekitar US$38 miliar.
- Untuk mencapai target penggalangan dana sebesar 1 triliun yen, Seven & i harus menjual sekitar 17% saham unit bisnis tersebut. Namun, jika valuasi lebih rendah, persentase saham yang dijual harus lebih besar.
Baca Juga: Keluarga Masatoshi Ito, Pendiri 7-Eleven Cari Dana US$ 52 M untuk Buyback, Go Private
Meskipun IPO dapat membantu mempercepat keluar dari pasar publik dan mengurangi utang, langkah ini juga meningkatkan eksposur unit AS terhadap pengawasan publik dan potensi pendekatan dari calon pembeli lainnya. Hal ini justru bertentangan dengan tujuan awal keluarga Ito untuk menghindari gangguan eksternal.