kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Irak membara: Polisi tembak pengunjuk rasa, jumlah korban tewas lampaui 100 orang


Senin, 07 Oktober 2019 / 08:00 WIB
Irak membara: Polisi tembak pengunjuk rasa, jumlah korban tewas lampaui 100 orang
ILUSTRASI. Warga Irak mengibarkan bendera Irak


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

"Di tengah semua ini, saya bersumpah kepada Tuhan bahwa satu-satunya kepedulian saya adalah korban," kata Abdul Mahdi seperti dikutip oleh televisi pemerintah usai pertemuan kabinet seperti yang dilansir Reuters.

Baca Juga: Trump bilang kenaikan harga minyak tak masalah, berapa cadangan minyak AS?

Program tersebut sudah disebarluaskan di media sosial. Akan tetapi ada pemutusan jaringan internet yang berkelanjutan di sebagian besar negara.

Bentrokan parah

Pihak kepolisian dan sumber medis Reuters menyebut, ada 26 orang tewas dalam bentrokan pada hari Sabtu dan Minggu di Baghdad.

Polisi juga menembakkan peluru langsung selama bentrokan di kota selatan Nasiriya pada hari Sabtu, melukai 24 orang termasuk tujuh polisi. Sementara, ada satu orang korban tewas pada hari Sabtu saat demonstrasi di kota Diwaniya selatan.

Para pengunjuk rasa juga membakar kantor pusat sejumlah partai politik di Nasiriya. Ini termasuk markas besar partai Dawa yang mendominasi pemerintahan Irak dari tahun 2003 hingga pemilihan 2018.

Baca Juga: Menlu Amerika salahkan Iran atas penyerangan fasilitas minyak Arab Saudi

"Pasukan keamanan melakukan semua yang mereka bisa untuk menjaga keselamatan para demonstran dan personil keamanan," kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Mayor Jenderal Saad Maan. "Kami menyatakan penyesalan yang mendalam atas pertumpahan darah."

Maan menolak pembicaraan tentang bentrokan antara pasukan keamanan dan demonstran, dengan mengatakan ada "pasukan jahat" yang menargetkan kedua kelompok. Tetapi Komisi Tinggi Hak Asasi Manusia semi-resmi Irak sangat mengecam respons polisi.

"Tidak ada pembenaran untuk penggunaan peluru tajam terhadap aksi demonstran damai," kata Aqeel al-Musawi, kepala komisi HAM, dalam sebuah pernyataan. "Pemerintah memiliki tugas untuk melindungi para demonstran dan memungkinkan mereka untuk mengekspresikan tuntutan sah mereka dengan lancar."



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×