Sumber: Reuters | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - Iran kembali menuai kecaman dari Barat setelah mempercepat proses pengayaan uranium hingga mendekati tingkat senjata nuklir.
Sumber diplomatik Barat menyebut langkah ini "sangat serius" dan tidak memiliki alasan sipil.
Langkah itu juga bertentangan dengan klaim Iran yang menginginkan negosiasi serius mengenai program nuklirnya.
Iran telah lama membantah tuduhan bahwa mereka sedang mengejar senjata nuklir.
Baca Juga: Adu Kuat Jabat Tangan Trump vs Macron yang Fenomenal Terulang Lagi
Kementerian Luar Negeri Iran menegaskan bahwa program nuklir mereka berada di bawah pengawasan ketat Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) dan dilakukan secara transparan.
Direktur Jenderal IAEA, Rafael Grossi, mengungkapkan bahwa Iran telah mempercepat pengayaan uranium hingga mencapai 60% kemurnian, mendekati tingkat 90% yang dibutuhkan untuk senjata nuklir.
Konfirmasi ini juga terungkap dalam laporan rahasia IAEA kepada negara-negara anggota.
Baca Juga: Trump Kirim Pesan ke Putin Saat Assad Kabur dari Damaskus, Ini Isinya
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baghaei, membantah tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa semua aktivitas pengayaan uranium telah dilaporkan secara detail kepada IAEA dan terus diawasi.
Ia menegaskan bahwa program nuklir Iran selaras dengan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir dan protokol keselamatan lainnya.
Perkembangan ini memicu kekhawatiran di kalangan negara-negara Barat yang melihatnya sebagai upaya Iran untuk meningkatkan kemampuan nuklirnya.
Situasi ini dapat memperburuk ketegangan di kawasan Teluk Persia dan meningkatkan risiko konflik regional.
Baca Juga: Aramco Akan Memangkas Harga Jual Minyak di Asia Bulan Depan