Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
Pekan lalu, Ali Shamkhani, Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, menyatakan, pembunuhan itu dilakukan dengan "perangkat elektronik" tanpa ada orang di lapangan.
Para ahli dan pejabat Iran mengatakan kepada Reuters pekan lalu, pembunuhan Fakhrizadeh mengungkap celah keamanan yang menunjukkan pasukan keamanan Republik Islam mungkin telah disusupi dan negeri Mullah rentan terhadap serangan lebih lanjut.
"Sekitar 13 peluru ditembakkan ke martir Fakhrizadeh dengan senapan mesin yang dikendalikan oleh satelit. Selama operasi, kecerdasan buatan dan pengenalan wajah digunakan," kata Fadavi.
Sebab, istri Fakhrizadeh, yang duduk 25 sentimeter darinya di mobil yang sama tidak terluka.