Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
Tiga pejabat Iran yang berbicara kepada Reuters dengan syarat anonim mengatakan, mereka percaya kebakaran di fasilitas Natanz merupkan hasil dari serangan dunia maya, tetapi tidak memperlihatkan bukti.
Salah satu pejabat menyebutkan, serangan itu menargetkan gedung perakitan centrifuge, merujuk pada mesin silinder halus yang memperkaya uranium. Ia bilang, musuh Iran telah melakukan tindakan serupa di masa lalu.
Dua pejabat lainnya menyatakan, Israel mungkin berada di belakang insiden Natanz, tetapi tidak memberikan bukti.
Baca Juga: Iran bersumpah akan tangkap Trump meski tak lagi jadi presiden AS
Ditanya pada Kamis (2/7) malam tentang insiden baru-baru ini yang terjadi di situs-situs strategis Iran, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, kepada wartawan: "Jelas kami tidak bisa membahasnya".
Pada 2010, virus komputer Stuxnet, yang secara luas diyakini dikembangkan oleh AS dan Israel, ditemukan setelah digunakan untuk menyerang fasilitas Natanz.
IAEA mengatakan pada Jumat (3/7), lokasi kebakaran tidak mengandung bahan nuklir, dan tak ada inspektur yang hadir pada saat itu.
Baca Juga: Terjadi ledakan keras di dekat situs militer paling sensitif, ini penjelasan Iran
"Kami telah melakukan kontak dengan pihak berwenang Iran yang relevan untuk mengonfirmasi tidak akan ada dampak pada kegiatan verifikasi perlindungannya, yang diperkirakan akan terus berlanjut seperti sebelumnya," kata IAEA yang menambahkan, Iran telah memberitahukan penyebab kebakaran itu belum diketahui, seperti dikutip Reuters.
Natanz adalah pusat program pengayaan Iran, yang menurut Teheran hanya untuk tujuan damai. Badan-badan intelijen Barat dan IAEA percaya, mereka memiliki program senjata nuklir terkoordinasi yang diam-diam dihentikan pada 2003.