kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Iran mau berunding dengan AS, syaratnya AS minta maaf


Rabu, 24 Juni 2020 / 19:51 WIB
Iran mau berunding dengan AS, syaratnya AS minta maaf
ILUSTRASI. Presiden Iran Hassan Rouhani


Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - TEHERAN. Iran terbuka untuk pembicaraan dengan Amerika Serikat (AS) namun dengan syarat AS meminta maaf karena keluar dari kesepakatan nuklir tahun 2015 dan memberikan kompensasi kepada Iran.

Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan seruan AS untuk mengajak diskusi Iran tidak tulus.

Konfrontasi dua musuh bebuyutan Iran dan AS telah memburuk sejak 2018, ketika Presiden AS Donald Trump menarik diri dari perjanjian nuklir Iran tahun 2015 sehingga negara-negara besar menerapkan kembali sanksi yang telah melumpuhkan ekonomi Iran.

Baca Juga: Israel: Iran menjadi negara paling berbahaya di Timur Tengah

Iran telah menolak untuk mengadakan pembicaraan dengan Amerika Serikat, yang berusaha memaksa Teheran untuk menegosiasikan kesepakatan baru, kecuali jika Washington mencabut sanksi terhadap Teheran dan kembali ke perjanjian semula.

Dalam sebuah tweet pada awal Juni lalu, Trump mengulangi seruan AS untuk membuat kesepakatan baru dengan Iran yang bertujuan untuk membatasi kerja nuklir Iran, membatasi program rudal balistiknya dan mengakhiri dekade perang proksi regionalnya.

"Kami tidak memiliki masalah dengan perundingan dengan AS, tetapi hanya jika Washington memenuhi kewajibannya berdasarkan kesepakatan nuklir, meminta maaf dan memberikan kompensasi kepada Teheran atas penarikannya dari kesepakatan 2015," kata Rouhani dalam pidato yang disiarkan televisi Iran yang dikutip Reuters, Rabu (24/6).

"Tapi kita tahu seruan untuk melakukan pembicaraan dengan Teheran itu hanya kata-kata dan kebohongan," tambahnya.

Sebagai pembalasan atas kebijakan 'tekanan maksimum' AS, Iran secara bertahap mengurangi komitmen nuklirnya, sebuah proses yang menurut Teheran bisa dibalik jika pihak-pihak Eropa dalam pakta itu menjalankan janji mereka untuk melindungi ekonomi Iran dari hukuman AS.

“Orang Eropa telah gagal memenuhi janji mereka. Mereka harus menjalankan kewajibannya, ”kata Rouhani.

Rouhani juga mengecam sebuah resolusi pengawas nuklir AS yang disahkan pada Jumat pekan lalu yang menyerukan Iran berhenti menolak akses agen pengawas nuklir ke dua lokasi yang diduga sebelumnya menjadi lokasi pengembangan nuklir.

"Iran siap bekerja sama dengan IAEA (Badan Energi Atom Internasional) di bawah hukum," katanya.

Baca Juga: Rudal bisa terbang 280 km, Menhan Iran: Musuh-mush Iran ketakutan


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×