kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Iran menawarkan peningkatan inspeksi program nuklirnya, tapi dengan syarat


Rabu, 25 September 2019 / 18:13 WIB
Iran menawarkan peningkatan inspeksi program nuklirnya, tapi dengan syarat
ILUSTRASI. Murat bertema Anti AS di gedung kota Teheran Iran


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - DUBAI. Sikap Iran melunak yang berpotensi mengurangi ketegangan di kawasan Teluk. Teheran menawarkan untuk menyetujui peningkatan inspeksi program nuklirnya.

Tapi, tawaran Iran itu dengan syarat: Kongres Amerika Serikat (AS) harus meratifikasi perjanjian nuklir 2015 dan Washington mencabut semua sanksi atas Teheran.

"Amandemen yang Iran usulkan untuk perjanjian nuklir menyerukan persetujuan awal dari protokol tambahan oleh parlemen Iran, persetujuan kesepakatan nuklir oleh Kongres AS, mencabut semua sanksi oleh Washington," kata Press TV, stasiun televisi berbahasa Inggris yang Pemerintah Iran kelola, mengutip apa yang mereka sebut sebagai sumber informasi, seperti dilansir Reuters.

Baca Juga: Inggris, Prancis, Jerman kompak salahkan Iran atas serangan ke Arab Saudi

Sebelumnya, dalam pernyataan bersama, Inggris, Jerman, dan Prancis mendesak Iran untuk menyetujui pembicaraan baru dengan kekuatan dunia mengenai program nuklir dan misilnya.

Ketiga negara Eropa itu mengeluarkan pernyataan bersama, setelah Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Kanselir Jerman Angela Merkel, dan Presiden Prancis Emmanuel Macron bertemu di sela-sela pertemuan tahunan para pemimpin dunia PBB di New York, Senin (23/9).

"Sudah tiba saatnya bagi Iran untuk menerima negosiasi mengenai kerangka kerja jangka panjang untuk program nuklirnya serta masalah-masalah yang berkaitan dengan keamanan regional, termasuk program misilnya dan cara pengiriman lainnya," kata Inggris, Prancis, dan Jerman dalam pernyataan bersama seperti dikutip Reuters.

Ketegangan di kawasan Teluk meningkat pasca serangan terhadap fasilitas minyak Arab Saudi pada 14 September lalu. Riyadh dan Washington menuding Iran ada di balik serangan yang memangkas 5% pasokan minyak dunia tersebut.

Baca Juga: Presiden Iran: Sanksi baru atas Iran menunjukkan keputusasaan AS

Tapi, Teheran berulang kali menyangkal tuduhan itu. Dan, kelompok Houthi Yaman yang berpihak ke Iran dan telah berjuang melawan koalisi militer pimpinan Arab Saudi menyatakan, pihaknya yang melakukan serangan tersebut.

"Jelas bagi kami bahwa Iran bertanggungjawab atas serangan ini. Tidak ada penjelasan masuk akal lainnya. Kami mendukung investigasi yang sedang berlangsung untuk menetapkan perincian lebih lanjut," sebut Inggris, Prancis, dan Jerman.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×