Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Inggris, Prancis, dan Jerman bereaksi dengan mengaktifkan mekanisme perselisihan dalam kesepakatan pada hari Selasa, yang pada akhirnya dapat menyebabkan penerapan kembali sanksi-sanksi AS. Iran menyebut langkah ini sebagai "kesalahan strategis".
Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan Washington sekarang tengah mempersiapkan sanksi AS kepada Iran sebagai hasil dari langkah Eropa. Negara-negara Eropa mengatakan itu bukan tujuan mereka.
Gejolak dalam diplomasi nuklir terjadi ketika konfrontasi militer antara Washington dan Teheran juga telah mencapai puncak baru.
Baca Juga: Biar Iran tak punya senjata nuklir, PM Inggris minta Trump ganti perjanjian nuklir
Amerika Serikat membunuh seorang jenderal Iran dalam serangan pesawat tak berawak di Baghdad pada 3 Januari. Teheran menanggapi sepekan lalu dengan meluncurkan rudal ke sejumlah sasaran AS di Irak. Tidak ada warga Amerika yang terluka, tetapi beberapa jam kemudian Iran menembak jatuh sebuah pesawat Ukraina dalam apa yang oleh pihak berwenang diakui sebagai kesalahan tragis, memicu protes anti-pemerintah di dalam negeri.
Selain itu, Rouhani kembali mengulangi pernyataan lama Iran bahwa perdamaian hanya bisa tercipta di Timur Tengah jika Amerika Serikat mundur dari kawasan tersebut.
Baca Juga: Iran tangkap sejumlah orang yang terlibat dalam penembakan pesawat Ukraina
"Tentara Amerika tidak aman di wilayah ini ... Kami tidak ingin ada rasa tidak aman di dunia. Kami ingin Anda pergi dari sini, tetapi tidak dengan perang. Kami ingin Anda meninggalkan kawasan secara cerdas dan itu menguntungkan Anda," kata Rouhani.