Sumber: DW.com | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - DW. Setelah pemerintah Israel hari Minggu (14/6) menyetujui pembangunan permukiman Yahudi yang baru di kawasan Palestina yang diduduki militer Israel, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan rencana itu akan segera diwujudkan di Dataran Tinggi Golan dengan membangun "Permukiman Trump”.
Pembangunan permukiman di kawasan yang diduduki selama ini dianggap ilegal oleh PBB dan hukum internasional. Namun tahun lalu Presiden Donald Trump mengumumkan peta jalan solusi konflik Israel-Palestina dengan opsi pengakuan permukiman ilegal di kawasan yang diduduki. Sebagai imbalannya, Israel harus mengakui pembentukan Negara Palestina yang berdaulat.
Usulan itu segera ditentang oleh Palestina dan mayoritas masyarakat Internasional, termasuk Uni Eropa. Mahkamah Israel minggu lalu juga menolak UU Pengesahan Permukiman Ilegal yang diputuskan pemerintahan Netanyahu tahun 2017. Namun pemerintah Israel mengatakan tetap akan melanjutkan agendanya.
Maret 2019 Presiden AS Donald Trump menandatangani Instruksi Presiden yang mengakui Dataran Tinggi Golan sebagai wilayah Israel. Sejak itu, kawasan itu disebut-sebut sebagai "Dataran Tinggi Trump.” Sebagai tanda terimakasih, Benjamin Netanyahu juga mengatakan akan membangun "Permukiman Trump” di Dataran Tinggi Golan.
2,3 juta dolar AS untuk pembangunan "Permukiman Trump”
"Kami akan mulai hari ini langkah-langkah praktis untuk membangun permukiman Trump di Dataran Tinggi Golan," kata PM Benjamin Netanyahu pada rapat kabinet hari Minggu (14/6) di Yerusalem.
Israel merebut Dataran Tinggi Golan dari Suriah dalam perang Timur Tengah tahun 1967 dan menganeksasinya pada tahun 1981. PBB selama ini tidak mengakui tindakan itu dan menyebut permukiman Israel di wilayah itu "ilegal menurut hukum internasional”.
Permukiman Trump akan dibangun di desa Qela dekat kawasan permukiman Beruchim. Rapat kabinet Israel hari Minggu sudah menyetujui penyaluran anggaram 8 juta shekel, atau senilai 2,3 juta dolar AS untuk pembangunan permukiman baru itu, kata kantor berita Reuters mengutip media Israel.
Permukiman Trump direncanakan akan menampung sampai 300 keluarga, kata Menteri Pemukiman Israel Tzipi Hotovely di akun Facebook. Saat ini, hanya ada belasan keluarga Yahudi yang tinggal di sana.
Israel telah membangun puluhan permukiman di Dataran Tinggi Golan selama bertahun-tahun. Sampai tahun 2019, seluruhnya ada sekitar 26.000 pemukim Yahudi yang pindah ke sana, kira-kira sama dengan jumlah penduduk Arab di kawasan itu.
Pengakuan Donald Trump atas Dataran Tinggi Golantahun 2018 adalah bagian dari kebijakan AS untuk mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel dan memindahkan kedutaan besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem. Keputusan itu sempat memicu protes anti-AS di banyak negara Islam.