kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,14   10,84   1.19%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Israel akan terapkan lockdown nasional akibat lonjakan tinggi kasus corona


Senin, 14 September 2020 / 08:35 WIB
Israel akan terapkan lockdown nasional akibat lonjakan tinggi kasus corona
ILUSTRASI. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan Israel akan memberlakukan lockdown nasional selama tiga minggu mulai Jumat .


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JERUSALEM. Israel akan memberlakukan lockdown nasional selama tiga minggu mulai Jumat pekan ini untuk menahan penyebaran virus corona. Hal itu diungkapkan oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada hari Minggu (13/9/2020).

Melansir Reuters, selama dilakukan lockdown, yang terjadi bersamaan dengan musim liburan warga Yahudi, warga Israel harus tinggal dalam jarak 500 meter dari rumah mereka. Akan tetapi, mereka dapat melakukan perjalanan ke tempat kerja yang akan diizinkan untuk beroperasi secara terbatas.

Sekolah dan pusat perbelanjaan akan ditutup tetapi supermarket dan apotek tetap buka. Sektor publik akan beroperasi dengan lebih sedikit staf, tetapi kantor dan bisnis non-pemerintah tidak perlu tutup, selama mereka tidak menerima pelanggan.

Pertemuan di dalam ruangan dibatasi untuk 10 orang dan tidak lebih dari 20 orang di luar ruangan.

Baca Juga: Turki kutuk langkah Bahrain untuk menjalin hubungan dengan Israel

"Saya tahu langkah-langkah itu akan menimbulkan harga yang berat bagi kita semua," kata Netanyahu dalam pidato yang disiarkan televisi. “Ini bukan jenis liburan yang biasa kita lakukan. Dan kami pasti tidak akan bisa merayakannya dengan keluarga besar kita."

Kementerian Keuangan mengatakan kebijakan lockdown akan merugikan ekonomi Israel yang kini sudah tergelincir ke dalam jurang resesi akibat virus. Diperkirakan, kerugiannya akan mencapai 6,5 miliar shekel (US$ 1,88 miliar).

Baca Juga: Soal Israel dan Palestina, ini jawaban Raja Salman kepada Trump

Netanyahu, yang telah menghadapi kritik keras atas penanganannya terhadap krisis virus korona, mengatakan dia menginstruksikan menteri keuangannya untuk membuat paket ekonomi baru untuk membantu bisnis yang dirugikan oleh kebijakan lockdown.

Israel sebelumnya juga melakukan penguncian yang lebih ketat pada bulan April ketika virus pertama terdeteksi di negara tersebut. Setelah itu, kasus harian turun menjadi dua digit di antara populasi sembilan juta orang.

Baca Juga: Trump menyambut baik pembukaan wilayah udara Saudi untuk penerbangan Israel-UEA

Akan tetapi, ketika lockdown dibuka kembali, jumlah infeksi harian melonjak, melewati 4.000 minggu lalu. Pada hari Sabtu, 2.715 kasus baru dilaporkan. Sejak wabah dimulai, 1.108 orang telah meninggal di Israel.

Selanjutnya: Terkena Covid-19 gelombang kedua, ini yang dilakukan Israel




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×