Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - GAZA. Tiga sandera Israel dipertemukan kembali dengan ibu mereka dan 90 warga Palestina kembali ke lingkungan mereka pada hari Minggu (19/1/2025) seiring dengan dimulainya gencatan senjata antara kedua belah pihak.
Gencatan senjata menangguhkan perang yang telah berlangsung selama 15 bulan yang telah menghancurkan Gaza dan mengobarkan amarah di Timur Tengah.
Mengutip Channel News Asia, di Tel Aviv, ratusan warga Israel bersorak dan menangis di sebuah lapangan di luar markas pertahanan saat siaran langsung dari Gaza menunjukkan ketiga sandera masuk ke dalam kendaraan Palang Merah yang dikelilingi oleh para pejuang Hamas.
Militer Israel mengatakan Romi Gonen, Doron Steinbrecher dan Emily Damari telah dipertemukan kembali dengan ibu mereka dan merilis sebuah video yang menunjukkan mereka dalam keadaan sehat.
Damari, yang kehilangan dua jarinya saat dia ditembak pada hari dia diculik, tersenyum dan memeluk ibunya saat dia mengangkat tangannya yang diperban.
"Saya ingin Anda memberi tahu mereka: Romi, Doron, dan Emily – seluruh bangsa menyambut Anda. Selamat datang kembali," kata Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memberi tahu seorang komandan melalui telepon.
Baca Juga: Harapan Baru di Gaza: Gencatan Senjata Dimulai, Hamas Bebaskan Sandera Pertama
Pusat Medis Sheba mengatakan ketiga wanita itu dalam kondisi stabil. Mereka termasuk di antara lebih dari 250 orang yang diculik dan 1.200 orang yang tewas dalam serangan Hamas di Israel pada 7 Oktober 2023, kata Israel.
Lebih dari 47.000 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel, menurut pejabat medis di Gaza. Hampir seluruh 2,3 juta penduduk Gaza kehilangan tempat tinggal. Sekitar 400 tentara Israel juga tewas.
Gencatan senjata menyerukan agar pertempuran dihentikan, bantuan dikirim ke Gaza dan 33 dari hampir 100 sandera Israel dan asing yang tersisa dibebaskan selama fase pertama enam minggu sebagai imbalan atas hampir 2.000 tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel. Banyak dari sandera tersebut diyakini telah meninggal.
Layanan penjara Israel mengatakan pada Senin pagi bahwa 90 tahanan Palestina telah dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan.
"Semua teroris dibebaskan dari penjara Ofer dan pusat penahanan Yerusalem," kata layanan tersebut, merujuk pada tahanan Palestina, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan sebelum pukul 1.30 dini hari.
Baca Juga: Putin dan Presiden Iran Pererat Hubungan Pertahanan dengan Pakta 20 Tahun