Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - DUBAI. Israel telah mengkomunikasikan kepada beberapa negara Arab niatnya untuk membentuk zona penyangga di perbatasan Gaza pasca-perang, sebagai bagian dari rencana setelah konflik tersebut berakhir, demikian disampaikan oleh sumber dari Mesir dan wilayah tersebut.
Dalam rencananya, Israel berkolaborasi dengan Mesir, Yordania, dan Uni Emirat Arab, yang telah menormalisasi hubungan dengan Israel pada tahun 2020.
Meskipun Arab Saudi, yang tidak memiliki hubungan dengan Israel, dan Turki, yang bukan negara Arab, juga telah diinformasikan, sumber tidak memberikan detail tentang bagaimana informasi ini sampai ke Arab Saudi yang tidak memiliki saluran komunikasi langsung dengan Israel.
Baca Juga: Menlu RI dan OKI Bahas Penanganan Krisis Kemanusiaan di Gaza
Langkah ini tidak menunjukkan bahwa serangan Israel, yang dimulai kembali setelah gencatan senjata tujuh hari, akan berakhir dalam waktu dekat.
Namun, ini mencerminkan upaya Israel untuk melibatkan lebih banyak pihak, termasuk negara-negara yang belum menjadi mediator Arab yang mapan, seperti Mesir atau Qatar, dalam membentuk perdamaian pasca-perang di Gaza.
Meskipun tidak ada negara Arab yang menyatakan kesiapan untuk mengawasi atau mengelola Gaza di masa depan, mayoritas negara-negara Arab telah mengutuk serangan Israel yang telah menewaskan lebih dari 15.000 orang dan merusak sebagian besar wilayah perkotaan Gaza.
Sementara Hamas sendiri telah membunuh 1.200 orang dalam serangannya pada 7 Oktober dan menyandera lebih dari 200 orang.
Baca Juga: Pemerintahan Biden Keluarkan Peringatan Mendesak kepada Israel Soal Gaza
Seorang pejabat keamanan regional menjelaskan bahwa Israel menginginkan zona penyangga untuk mencegah penyusupan atau serangan dari Hamas atau kelompok militan lainnya.
Ophir Falk, penasihat kebijakan luar negeri Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, menegaskan bahwa rencana tersebut lebih rinci dan didasarkan pada proses tiga tingkat, yaitu penghancuran Hamas, demiliterisasi Gaza, dan deradikalisasi wilayah tersebut.
Ketika dimintai tanggapan mengenai rencana zona penyangga, Falk menolak memberikan rincian lebih lanjut, termasuk apakah rencana tersebut telah diajukan kepada mitra internasional atau negara-negara Arab.
Negara-negara Arab sendiri telah menolak tujuan Israel untuk memusnahkan Hamas, mengklaim bahwa Israel harus mencari solusi yang lebih luas dan mengatasi akar masalah konflik tersebut.
Baca Juga: Gencatan Senjata Israel-Hamas Memasuki Hari Terakhir, Berpotensi Diperpanjang
Israel telah mengajukan proposal untuk membuat zona penyangga di perbatasan Gaza kepada beberapa negara Arab, termasuk Mesir, Yordania, dan Uni Emirat Arab, sebagai bagian dari rencana keamanan pasca-perang. Tujuannya adalah mencegah serangan di masa depan.