Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
Seruan untuk Diplomasi
Seruan untuk diplomasi semakin meningkat seiring memburuknya konflik, dengan kepala hak asasi manusia PBB, Volker Turk, mendesak semua negara dan aktor berpengaruh untuk mencegah eskalasi lebih lanjut di Lebanon.
Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan kepada MSNBC bahwa dia yakin "masih ada jalan menuju" de-eskalasi dan solusi diplomatik.
Baca Juga: Pejabat Uni Eropa: Eskalasi Israel vs Hezbollah Selangkah dari Perang Skala Penuh!
Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, meminta "semua pihak untuk menjauh dari jurang" dan menahan diri.
Pertempuran ini memicu kekhawatiran bahwa Amerika Serikat, sekutu dekat Israel, dan kekuatan regional Iran, yang memiliki sekutu di seluruh Timur Tengah – Hezbollah, Houthi di Yaman, dan kelompok bersenjata di Irak – akan terlibat dalam perang yang lebih luas.
Hezbollah mengalami kerugian besar minggu lalu ketika ribuan pager dan walkie-talkie yang digunakan oleh anggotanya meledak.
Operasi ini dituding dilakukan oleh Israel, yang memiliki sejarah panjang serangan canggih di wilayah asing. Israel belum mengonfirmasi atau membantah keterlibatannya.
Kecanggihan intelijen dan teknologi Israel memberikannya keunggulan kuat di Lebanon dan Gaza. Israel telah berhasil melacak dan membunuh komandan-komandan senior Hezbollah dan pemimpin Hamas.
Namun, Hezbollah telah menunjukkan ketangguhannya selama puluhan tahun konflik dengan Israel. Kelompok ini, yang didirikan oleh Garda Revolusi Iran pada 1982 untuk melawan invasi Israel ke Lebanon, dianggap sebagai musuh yang lebih tangguh daripada Hamas.
Hezbollah menggunakan roket baru, Fadi 3, dalam serangan terhadap pangkalan militer Israel, kata kelompok tersebut dalam pesan yang diposting di Telegram pada hari Selasa.
Baca Juga: Sektor Teknologi Israel Tetap Tangguh, Tapi Hadapi Ketidakpastian Pendanaan
Kantor media Hezbollah juga menyatakan bahwa Israel telah menjatuhkan selebaran dengan barcode "sangat berbahaya" di Lembah Bekaa timur Lebanon, memperingatkan bahwa pemindaian dengan ponsel akan "menarik semua informasi" dari perangkat mana pun.
Tidak ada komentar segera dari militer Israel.
Stasiun televisi Pan-Arab, Al-Mayadeen, melaporkan bahwa seorang jurnalis yang bekerja di situs web stasiun tersebut, Hadi al-Sayyed, tewas dalam serangan Israel di kampung halamannya pada hari Senin.
Jumlah jurnalis yang tewas di Lebanon sejak Oktober mencapai empat orang, termasuk dua jurnalis Al-Mayadeen lainnya yang tewas pada November lalu dan jurnalis visual Reuters, Issam Abdallah, yang tewas akibat tembakan tank Israel pada Oktober lalu.