kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Israel-Hamas setuju gencatan senjata usulan Mesir


Selasa, 05 Agustus 2014 / 08:52 WIB
Israel-Hamas setuju gencatan senjata usulan Mesir
ILUSTRASI. Makaroni Keju Goreng (dok/Dapur Kobe)


Sumber: AP | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JALUR GAZA. Pada Senin (4/8), Israel dan Hamas menerima proposal gencatan senjata yang diajukan Mesir atas perang yang diklaim sudah menewaskan 2.000 jiwa. Gencatan senjata ini akan berlangsung selama 72 jam yang akan dimulai pada Selasa (5/8) pukul 08.00 pagi waktu setempat.

"Pada pukul 08.00 besok (hari ini, Red), Israel akan menghentikan operasi militer terhadap target teroris di Jalur Gaza. Israel akan menghormati gencatan senjata dan akan memantau apakah Hamas melakukan hal serupa," jelas Juru Bicara Israel Mark Regev.

Meski demikian, kedua belah pihak masih memberikan sinyal adanya hambatan yang berat untuk berdamai ke depannya. Pihak Israel mengaku skeptis atas hal ini mengingat kegagalan proposal perdamaian sebelumnya. Sementara, pihak negosiator dari Palestina mengaku hal ini merupakan hal yang sangat berat.

Perang antara Israel dan Hamas pecah pada 8 Juli lalu saat Israel melakukan serangan balasan atas peluncuran roket dari kelompok militan Hamas yang menguasai Gaza. Israel meningkatkan operasi militernya pada 17 Juli dengan mengirimkan pasukan militer darat dengan misi menghancurkan terowongan-terowongan yang digunakan untuk menyerang Israel. Pihak Isarel mengklaim, sudah banyak terowongan yang sudah dihancurkan.

Perang ini sudah menewaskan sekitar 1.900 jiwa warga Palestina. Mayoritas di antara mereka adalah warga sipil. Sedangkan dari pihak Israel, jumlah korban sebanyak 64 tentara dan dua warga sipil. Ada pula seorang warga Thailand yang bekerja di Israel.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×