kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Israel Menghadapi Gelombang Covid-19 Baru, 40% Populasinya Bisa Terinfeksi


Senin, 10 Januari 2022 / 12:23 WIB
Israel Menghadapi Gelombang Covid-19 Baru, 40% Populasinya Bisa Terinfeksi
ILUSTRASI. Botol?vaksin Covid-19?dan jarum suntik terlihat di depan bendera Israel.


Sumber: The Straits Times | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - YERUSALEM. Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengingatkan warganya untuk bersiap menghadapi gelombang Covid-19 baru di awal tahun ini. Bennett memprediksi bahwa 40% populasi Israel bisa terinfeksi Covid-19.

Melalui pesannya di Twitter hari Minggu (9/1), Bennett menyoroti tekanan yang dihadapi fasilitas pengujian di seluruh negeri. Kondisi ini diperburuk dengan melonjaknya angka positif Covid-19 di tengah merebaknya varian Omicron.

"Data yang disajikan pada pertemuan Kabinet menunjukkan bahwa di sini, di Israel, antara dua hingga empat juta warga secara total akan terinfeksi selama gelombang saat ini," Tulis Bennett.

Baca Juga: PM Israel: Dosis Keempat Vaksin Covid-19 Aman, Antibodi Naik Lima Kali Lipat

Dilansir dari The Straits Times, Kementerian Kesehatan Israel pada hari Sabtu (8/1) melaporkan 17.518 infeksi baru dalam satu hari. Angka tersebut sekaligus menandai lonjakan hingga empat kali lipat dalam seminggu terakhir.

Negara berpenduduk 9,4 juta jiwa ini melaporkan sudah ada lebih dari 4,3 juta warga Israel yang menerima hingga 3 dosis vaksin Covid-19. Secara keseluruhan sudah ada lebih dari 1,5 juta kasus Covid-19, termasuk 8.269 kematian.

Pada hari Jumat (7/1), pemerintah Israel terpaksa merevisi kebijakan pengujian Covid-19 karena jumlah titik pengujian dianggap kurang. Hal ini menciptakan tekanan besar pada yang sudah ada. Pemerintah juga menetapkan tes PCR hanya untuk orang yang berisiko dan berusia di atas 60 tahun. Sisanya diminta untuk hanya mengambil tes antigen, baik di rumah atau diterapkan oleh petugas medis.

Baca Juga: CEO Moderna: Kemanjuran Booster Bisa Turun dalam Beberapa Bulan, Butuh Dosis Tambahan

Hasilnya, kini persediaan alat tes antigen mandiri di apotek seluruh Israel mulai langka. Orang-orang mulai terlihat mengantre selama berjam-jam dan menimbulkan kerumunan.

Meskipun demikian, Bennett menegaskan akan melakukan segala cara agar aturan lockdown tidak diambil. Baginya langkah penguncian masih belum terbukti efisien terhadap penyebaran varian Omicron yang sangat menular. Langkah seperti ini juga dapat memberikan tekanan berat bagi perekonomian.

"Tujuan kita tetap sama, yaitu untuk menjaga ekonomi berfungsi semaksimal mungkin, dan melindungi yang paling rentan," kata Bennett.

Mulai hari Minggu lalu, Israel juga mulai berani membuka pintu masuk internasional untuk semua pelancong yang sudah divaksinasi. Sebelum ini Israel sempat menutup perbatasannya selama enam minggu.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×