kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Israel Menuduh Sejumlah Staf PBB Terlibat dalam Penculikan dan Pembunuhan Sandera


Selasa, 30 Januari 2024 / 09:36 WIB
Israel Menuduh Sejumlah Staf PBB Terlibat dalam Penculikan dan Pembunuhan Sandera
ILUSTRASI. Konvoi ambulans menuju Gaza utara selama gencatan senjata sementara antara Israel dan Hamas, dekat Kota Gaza 24 November 2023. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Intelijen Israel baru-baru ini mengklaim bahwa sejumlah staf PBB yang bertugas di gaza telah terlibat dalam aksi penculikan hingga pembunuhan bersama dengan militan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu.

Melansir Reuters, laporan berisi enam halaman tersebut menjelaskan ada 190 staf Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNWRA) telah merangkap sebagai militan Hamas atau Jihad Islam. 

Israel juga mencantumkan 11 nama dan foto oknum terkait, termasuk di antara mereka adalah staf yang bekerja sebagai guru.

Dokumen tersebut mengatakan, salah satu dari 11 orang tersebut adalah seorang konselor sekolah yang membantu putranya menculik seorang wanita selama infiltrasi Hamas ke Israel.

Baca Juga: Israel Tuding WHO Berusaha Melindungi Hamas

Oknum lainnya dituduh terlibat secara tidak spesifik dalam pemindahan jenazah tentara Israel yang terbunuh ke Gaza dan mengoordinasi pergerakan truk pick-up yang digunakan oleh para perampok dan pasokan senjata.

Dokumen intelijen Israel itu juga menyebut ada satu staf yang ikut serta dalam aksi kekerasan di desa perbatasan Israel, Beeri, yang sepersepuluh penduduknya terbunuh.

Satu oknum lagi dituduh berpartisipasi dalam serangan di Reim, lokasi pangkalan militer yang dikuasai dan sebuah pesta musik yang menewaskan lebih dari 360 orang.

Baca Juga: Kasus Diskriminasi Muslim di AS Meningkat Sejak Perang Gaza Dimulai

Pihak Israel mengklaim sekitar 10% staf UNRWA memiliki afiliasi yang lebih umum dengan Hamas dan Islamic Jihad. Badan tersebut mempekerjakan 13.000 orang di Gaza. 

Merespons klaim tersebut, Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh menuduh Israel sengaja merancang serangan politik terhadap UNRWA. 

Lebih dari 26.000 orang Palestina tewas akibat serangan Israel di Gaza sejak serangan Hamas terjadi pada 7 Oktober 2023. Kematian akibat penyakit serta risiko kelaparan semakin meningkat.

Sebagian besar warga Gaza menjadi lebih bergantung pada bantuan UNRWA, termasuk sekitar satu juta orang yang melarikan diri dari pemboman Israel untuk berlindung di fasilitas UNRWA.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×